Sudah hampir tiga puluh menit berdebatan antara ibu dan anak itu tidak kunjung usai. Reyhan berusaha meminta izin kepada ibunya agar bersedia menerima Vania dikeluarga mereka namun Diah bersikeras menolak dengan alasan latar belakang Vania yang tidak jelas.
"Ma aku udah dewasa aku berhak nentuin sama siapa aku harus menikah, mama seharusnya dukung aku bukan malah ngelarang"
"Rey stop! Perempuan didunia ini banyak kenapa harus Vania kenapa kamu gak nikahi Felysia aja" tolak sang mama.
Reyhan mengatur nafasnya sejenak sembari menahan emosi. "Ma aku mau minta kali ini aja jangan larang aku buat nikahi Vania dan jangan pernah minta aku buat terus ngelanjutin hubungan gak jelas itu"
"Apa maksud kamu gak jelas? Felysia it-"
"Ma Rey benar. Seharusnya kita dukung bukan malah ngelarang"
"Papa kenapa sih malah bela perempuan itu. Asal papa tau ya dia itu gak jelas latar belakangnya, mama gak sudi punya menantu kayak dia"
"Kamu sadar gak selama ini selalu ngekang Reyhan. Dari kecil kamu selalu atur hidup dia bahkan sampe sekarang dia gak punya banyak teman, itu semua karna keegoisan kamu!" Bentak Mahendra, Rey yang mendengarnya hanya terdiam. Dari kecil Reyhan tidak pernah mendengar ayahnya membentak sang mama.
"Kamu mau cari menantu yang gimana, yang kaya? Kamu seharusnya sadar orang kaya belum tentu mau menikah sama anak kita kalo dia tau ibunya seperti kamu!" Lanjut Mahendra. "Felysia itu adik sepupunya Reyhan tapi kamu selalu jodoh-jodohin mereka"
"Pa udah" cegah Reyhan sambil memegang pundak ayahnya.
Sedangkan Diah hanya terdiam sambil meneteskan air mata saat suaminya berbicara dengan nada tinggi.
"Ajak mama kamu kekamar. Papa tunggu diruang kerja"
Rey segera membawa sang mama kekamarnya setelah itu ia kembali menemui Mahendra diruang kerja.
"Kamu yakin mau menikahi Vania?" Tanya Mahendra saat anaknya baru saja duduk.
"Iya pa" jawab Reyhan.
"Sejak kapan kalian pacaran"
"Kita gak pacaran pa"
"Lalu?" Mahendra mengubah posisi duduknya agar lebih nyaman. "Atau kamu sudah jatuh cinta sejak lama sama Vania"
"Boleh aku jujur pa?"
"Silahkan"
Rey sedikit ragu saat akan mengatakan yang sejujurnya. "Vania hamil anak aku"
Tadinya Mahendra menyandarkan kepalanya disandaran kursi tapi saat Rey mengatakan hal itu tiba-tiba dadanya sesak untung saja Reyhan segera membantunya.
"Minum dulu pa" Rey menyodorkan gelas berisi air minum sambil membantu ayahnya memegangi gelas.
Setelah hampir satu menit Mahendra menenangkan diri barulah ia mulai menatap mata Rey dalam-dalam lalu memasang wajah serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐭'𝐬 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧 (OnGoing)
Hayran Kurgu[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [JANGAN LUPA VOTE UNTUK MENGHARGAI PENULIS] [DAN JANGAN LUPA COMENT BIAR AKU MAKIN SEMANGAT] Ft. Ji Chang Wook And Im Yoon-ah -------------------------------------------------------------- Reyhan Pradipta Mahendra, pria t...