tuju belas🌵

375 14 0
                                    

Sejak kehamilannya menginjak usia enam bulan Vania sering kali merasakan mual atau morning sicknees, karna hal itu Reyhan meliburkan Vania selama dua minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kehamilannya menginjak usia enam bulan Vania sering kali merasakan mual atau morning sicknees, karna hal itu Reyhan meliburkan Vania selama dua minggu.

Namun sayangnya masa libur itu sudah habis dan pagi ini adalah hari pertamanya masuk setelah libur beberapa hari.

"Pak tolong dong" suara Vania yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Rey terdiam sejenak sambil melirik Vania. "Kamu mau kerja atau ke club malem"

Vania yang menyadari pakainya hanya acuh dan mulai mendekat kearah Reyhan. "Buruan pak udah siang"

Tanpa pikir panjang Reyhan segera membantu Vania untuk menaikkan resleting baju yang cukup sempit saat dikenakannya.

🍀🍀🍀

Setelah turun dari taksi online, Vania buru-buru masuk kedalam kantor karna sebentar lagi bosnya akan melaksanakan meeting.

Namun saat ia akan absen dengan menggunakan id card tiba-tiba ia teringat kalau id cardnya tertinggal diatas meja, tentu saja Vania semakin panik.

Saat Vania berbalik badan tiba-tiba bosnya berdiri tepat didepannya sambil menunjukkan id card milik Vania lalu dengan sengaja menepuk pelan kepala perempuan itu dengan benda pipih yang ia pegang.

"Jadi orang jangan ceroboh" cetusnya lalu meninggalkan Vania disana.

Tanpa pikir panjang setelah absen Vania segera berjalan dengan langkah lebar agar bisa mengimbangi Reyhan.

"Kamu tunggu diruangan saya sebentar" perintah Reyhan lalu meninggalkan Vania didalam ruangannya.

Vania hanya mengangguk dan duduk disofa yang ada diruangan itu. Sudah cukup lama Vania menunggu sampai akhirnya terdengar suara pintu terbuka.

"Loh pak Rey dimana, Kamu ngapain disini" tanya Dimas setelah menutup pintu.

"Aku disuruh nunggu pak Rey disni. Kamu sendiri ada perlu apa kesini?"

"Ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani jadi aku nyari pak Rey" jawab Dimas lalu ikut duduk disofa sebelah Vania.

Namun setelah hampir dua menit mereka duduk disana tiba-tiba perut Vania merasakan mual, dengan cepat perempuan itu berlari ketoilet yang ada diruangan itu.

Huueekkk!!!

"Van kamu kenapa, kamu sakit? Aku anter pulang sekarang ya" tanya Dimas sedikit panik.

Vania segera menggeleng saat Dimas masuk dan menawarkan diri untuk mengantarnya pulang.

"Aku gak papa Mas" jawab Vania lalu mencuci bibirnya dengan air.

𝐋𝐞𝐭'𝐬 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧 (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang