dua satu🌵

282 19 0
                                    

Seminggu berlalu, setelah pertemuannya dengan Oliv malam itu hubungan mereka semakin dekat bahkan sering pergi bersama untuk sekedar makan siang.

Dan saat ini mereka sedang jalan berdua di swalayan yang ada di Jakarta.

"Rumah kamu masih yang lama?"

"Gak, aku udah pindah ke rumah aku sendiri"

"Udah lama?"

"Lumayan, jalan dua tahun kalo gak salah. Oh iya ini kita mau langsung pulang atau mau belanja lagi"

"Hm..." Oliv melirik empat paper bag yang dibawa oleh Rey. "Kita langsung pulang aja, lagian udah malem gak enak sama mama kamu"

"Kenapa gak enak"

"Kita sering banget pergi berdua"

Rey hanya membalas dengan senyuman dan melangkahkan kakinya menuju parkiran.

Saat sudah berada didekat mobil, Reyhan membuka pintu mobil untuk perempuan yang ada disebelahnya.

"Makasih" ucapnya yang mendapat respon anggukan dari Reyhan.

🍀🍀🍀

"Bibik bikinin teh anget ya non"

Vania hanya bisa menjawab dengan anggukan karna tubuhnya sangat lemas. Sepertinya hari ini dia kelelahan karna semua pekerjaan Reyhan ia handle sendiri. Sebenarnya Wili menawarkan diri untuk membantu Vania namun perempuan itu menolak karna Wili juga diberi pekerjaan yang gak kalah banyak dari dirinya.

"Aduh non masih mau muntah lagi?" Vania mengangguk lemah. "Saya telpon den Rey sekarang ya"

"B-bik gak usah" cegah Vania setelah membasuh bibirnya dengan air. "Saya gak papa kok bik mungkin cuma kecapekan aja"

"Tapi saya takut non. Saya jadi ikut gemetar ngeliat non Vania muntah terus dari tadi"

Vania tersenyum simpul lalu berusaha meraih teh yang ada diatas meja. "Makasih ya bik udah ngerepotin"

"Gak papa, bibik gak merasa direpotin"

Tak berselang lama terdengar suara mobil yang masuk kedalam pekarangan rumah. Sudah bisa ditebak itu mobil siapa.

Vania segera turun dari tempat duduk dan masuk kedalam kamar. "Bik saya mau kekamar dulu ya" pamit Vania lalu menutup pintu dan tirai kamarnya.

🍀🍀🍀

Saat baru memasuki pekarangan rumahnya Reyhan terkejut karna ada mobil ayahnya terparkir disana. Namun setelah diteliti lagi ternyata pak Heri yang membawa mobil itu.

"Pak ada apa ke sini?" Tanya Reyhan setelah memasukkan mobilnya kedalam garasi.

"Oh den Rey. Saya kesini nganterin bik Ninin, katanya disuruh bapak buat nganter makanan"

Reyhan mengangguk paham. "Udah dari tadi?"

"Udah den. Gak tau bik Ninin lama banget keluarnya"

"Gak mau masuk dulu pak"

"Gak usah den saya nunggu disini aja"

"Ya udah saya dulu ya pak" pamit Reyhan lalu meninggalkan Heri disana.

Namun saat Reyhan akan mengambil minuman didapur ia melihat bik Ninin menuruni tangga.

𝐋𝐞𝐭'𝐬 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧 (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang