tiga enam 🌵

352 18 0
                                    

Senyum Vania tak luntur sejak sampai di kediaman Mahendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum Vania tak luntur sejak sampai di kediaman Mahendra. Adik dan ipar Mahendra benar-benar baik terutama tante Mega.

"Pasti anak kamu bakal jadi bibit unggul"

"Bibit unggul gimana" tanya Vania keheranan.

"Reyhan ganteng kamu cantik pasti anaknya ngikutin"

"Amin" jawab Vania sambil terkekeh.

Saat ini mereka sedang mengadakan acara grill bersama. Reyhan menepati janjinya untuk mengajak Vania bertemu dengan saudara ayahnya. Reyhan terus memantau Vania dari kejauhan walau sedang memanggang daging.

"Gue tau istri lo cantik, tapi tolong dagingnya dibalik dong bang" suara Tomi membuyarkan pandangannya.

"Gunain dong tangan lo"

"Nyinyinyi" ledek Tomi setelah Reyhan pergi meninggalkannya.

"Apa kabar om" sapa Reyhan dengan seseorang yang duduk disebelah ayahnya.

"Baik Rey. Kamu gimana sih nikah kok gak ngundang-ngundang"

"Iya maaf banget om. Sebenarnya emang sengaja ngadain acara kecil-kecilan jadi gak mau ngerepotin kalian"

"Awas aja kalo anak kamu lahir om gak dikabari"

"Iya iya nanti aku kabari" Reyhan melihat seseorang yang baru saja datang "Om Yoga apa kabar"

"Baik Rey" jawab Yoga sambil membalas uluran tangan keponakannya.

Reyhan terlihat senang bisa bercengkrama dengan keluarga sang ayah. Namun sayangnya malam ini tidak ada om Yuda karna pria itu sedang sibuk.

Mahendra memiliki tiga adik. Ia anak pertama, Yoga anak kedua, Anang anak ketiga, sedangkan Yuda anak terakhir. Jarang sekali mereka berkumpul seperti ini karna kesibukan masing-masing yang membuat mereka sulit bertemu. Dan malam ini Adalah kesempatannya untuk mengenalkan Vania didepan kerabatnya.

"Ini anak tante" tanya Vania saat seorang perempuan datang dengan menggendong anak kecil berusia 10 bulan.

"Iya ini anak tante" jawab perempuan itu yang bernama Rani.

"Boleh aku gendong?" Setelah mendapat anggukan, Vania segera menggendong bayi itu.

Ia membawa bayi bernama Gibran itu ketempat duduk Reyhan. Karna ia melihat Reyhan sedang duduk berdua bersama sepupunya.

𝐋𝐞𝐭'𝐬 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧 (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang