[16] Can I

812 64 3
                                    

🖤

Jessica merasa ada sesuatu yang salah ketika bibirnya dicium oleh Brahms. Salahnya, ia tidak menolak. 

Tidak bisa menolak.

Karena sore harinya Lily berulah lagi dengan mengajak Sea berenang di kolam renang mansionnya sehingga Jessica mau tak mau mengawasi bayinya berenang diajari Brahms yang telanjang dada. Lily juga ada di sana tanpa Jayden. Pria itu sedang mengurus pekerjaannya dan tidak bisa pulang hari ini.

"Bolehkah aku minta Sea tidur denganku malam ini?"

Ini yang Jessica takutkan. Jika Sea bersama Lily, maka itu sama artinya Jessica menyerahkan diri pada setan.

"Kau dengar tadi kesayanganku itu tidak bisa pulang bukan?" Wajah Lily memelas, "Aku sudah tidak biasa tidur sendirian?"

"Aku akan menemanimu. Biar Sea bersama Brahms."

Lily menggeleng tak setuju, "Aku maunya Sea yang bersamaku."

"Baru satu hari aku mengenalmu, mommy, kau sudah menyebalkan." dengus Jessica jujur.

Tapi Lily tertawa ngakak mendengarnya. "Memang apa salahnya sih?"

"Anakmu yang menjadi masalah."

Lily menopang dagu dengan wajahnya yang berubah menjengkelkan, "Apa dia melakukan sesuatu yang tidak-tidak tapi nagih?"

Jessica memutar bola mata jengah, "Dia mencium bibirku tanpa izin."

"Kau dulu mengizinkannya menjamah tubuhmu. Ciuman bukan masalah besar."

Kini Jessica yakin sifat menyebalkan Brahms menurun dari Lily. Otaknya begitu ringan tanpa beban. Seperti... tak berotak.

"Kami mabuk saat itu."

"Brahms tidak mudah mabuk. Sama seperti aku dan Jay. Jadi pasti kau menggodanya dan dia tergoda."

"Kau membela anakmu. Baiklah, aku kalah." Jessica berdecak kesal.

Rasanya Lily tak bisa menahan tawa semenjak ia bertemu dengan Jessica. "Apa yang kau takutkan? Seks?"

"Y-Ya begitu..."

"Keturunanku memang gila seks jika sudah bersama seseorang. Tapi Jay juga sama gilanya. Dan sekarang Brahms menuruni percampuran kami. Mungkin aku terdengar menakut-nakuti, tapi percayalah dia bisa menyesuaikan apa yang kau mau. Apalagi kau sedang hamil anaknya juga."

Menyesuaikan apa yang kau mau. Wajah Jessica memerah padam. Pembahasan macam apa ini?

"Mama! Glandma!" Sea melambai ke arah Jessica dan Lily membuat wanita itu di sana tersenyum sambil membalas lambaiannya, sementara Jessica mendekati Sea dan Brahms yang sudah dua jam berada di kolam renang.

"Sudah berenangnya ya? Ini sudah terlalu sore." ucap Jessica lembut sembari duduk di sisi kolam memasukkan kedua kakinya saja.

Sea cemberut tak terima sebelum Brahms yang berbicara, "Kita akan berenang lagi nanti. Sekarang ikuti kata mamamu." Lelaki itu mengangkat Sea ke pangkuan Jessica.

Jessica menutupi tubuh Sea yang dingin menggunakan handuk, "Kau bisa berenang, Sayang?"

"Ya!"

Brahms menopang kedua tangannya di paha Jessica, sulit mempercayai dirinya sudah memiliki keluarga kecil secepat ini. Ia juga mulai mengurangi balapan liar atau membantu sobat-sobat mafianya berburu. Benar-benar takdir hidup yang tak terduga. Padahal mempunyai anak bukan targetnya sama sekali. Targetnya dulu hanyalah hidup bersama Claretta di sisinya.

Suddenly TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang