[18] The Only Person

667 63 2
                                    

🖤

Lily keluar dari kamar bersama Sea dalam gendongan untuk menyambut kedatangan Jayden. Pria itu tersenyum melihat Sea melompat-lompat ingin meraihnya saat ia baru turun dari mobil. Dengan senang hati Jayden menghampiri mereka, menggendong Sea lalu mencium bibir sang istri.

"Bagaimana malammu bersama Sea?"

"Kita banyak tertawa menonton film kartun."

"Benarkah itu, Little Brahms?" Jayden bertanya pada Sea, bayi itu mengangguk-angguk ceria.

"Dia Little Jessica, Jay."

Jayden terkekeh pelan, "Wajahnya memang mirip Jessica tapi dia laki-laki, Sayang."

"Ah iya juga. Lebih baik kau sarapan bersama Sea. Aku akan memanggil Brahms dan Jessica turun."

Lily menaiki tangga menuju kamar anak laki-lakinya yang juga ditempati Jessica. Ia mengerem mendadak mendengar gelak tawa dari Jessica ketika hendak masuk. Sedikit— tidak. Sangat penasaran, Lily mengintip layaknya agen rahasia. Mulut wanita itu menganga tak percaya apa yang dilihatnya.

Brahms duduk bertelanjang dada di kursi, sedangkan Jessica berada di meja rias dengan balutan handuk mengeringkan rambut Brahms memakai hairdryer. Alasan Jessica terkikik geli tentu karena Brahms mengacak-acak rambutnya di perut cewek itu.

Seulas senyum haru terlihat di bibir Lily. Kedua terlihat dimabuk cinta. Jadi wanita itu memilih kembali ke mana Jayden dan Sea berada, membiarkan kedua anaknya bermesraan.

"Kenapa kita selalu seks dan lupa berbicara mengenai diri masing-masing?" Jessica menyisir rambut Brahms dengan jari-jari kurusnya.

"Kita sudah bukan anak SMA lagi."

"Ayolah, Brahms."

Brahms menurunkan tubuh Jessica ke pangkuan, "Bagaimana jika kita saling menebak dan yang berhasil dapat hadiah seks?"

"Otakmu ini harus kubongkar."

"Aku hanya menawarkan ronde dua."

"Ronde dua katamu?"

"Ya, ronde dua. Kegiatan kita belum bercabang." Ia terkekeh bagai orang gila.

Jessica berdecak, "Apa kau hypersex, Brahms?"

Brahms tertawa lepas, "Apa aku terlihat begitu?"

Jessica memiringkan badannya di pangkuan Brahms sehingga lelaki itu menghadap cermin, "Berkaca sana."

"Aku tidak hypersex, tapi jika kau berpikir begitu silahkan saja." responnya santai.

"Hidupmu sepertinya enteng sekali tanpa beban." Jessica menghela napas kasar, berbeda dengan Brahms yang terdiam mendengarnya.

Kau tidak tau betapa stresnya aku sekarang, Ana. "Kau masih kesemutan?" tanya Brahms mengalihkan.

"Tentu saja. Caramu memang membantu tapi kau membuatku lelah."

"Itu karena kau kurang bergerak jadi aku membiarkanmu bergerak sesuka hati." Jessica memanyunkan bibirnya mengingat cara menghilangkan kesemutan yang Brahms maksud adalah mengubah posisi cewek itu menjadi di atasnya.

Betapa mulia sekali setan ini.

Mereka segera berpakaian melihat waktu sarapan sudah terlewat beberapa menit. Pasti Lily dan Jayden menunggu. Terutama bayi mereka. Brahms dan Jessica menuruni tangga dengan pakaian santai.

Jessica mencolek hidung Sea yang memakan bubur bayi menggunakan sendok kecilnya, "Kau bisa makan sendiri sekarang?" kekehnya gemas melihat wajah Sea yang belepotan.

Suddenly TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang