Seorang gadis kecil bersurai hitam mengkilat berdiri sendirian di sudut ruangan. Ia tampak tidak terganggu dengan lingkungan barunya. Matanya menerawang ke sekelilingnya, ia tidak mengenal siapa pun di sini.
"Halo, kau yang baru pindah ke perumahan ini minggu lalu, kan?" seorang gadis kecil yang sangat pemalu, dengan ragu mendekatinya.
"Namaku adalah Emma, siapa namamu?" Emma menawarkan tangannya malu-malu.
"Namaku adalah Y/n. Iya, aku baru pindah ke sini minggu lalu." Y/n menjabat tangan Emma.
"Aku suka kepanganmu Y/n, kamu terlihat sangat cantik."
Gadis itu terkikik, "Terima kasih, kau juga cantik Emma."
"Apakah ini hari pertamamu di dojo ini, Y/n?"
"Iya, betul. Apakah kau murid di dojo ini juga Emma? Kenapa kau tak memakai baju Dogi?"
"Dojo ini adalah milik keluargaku Y/n, aku tidak suka kekerasan makanya aku tidak ingin ikut belajar, tetapi Abangku, Mikey, ia sangat hebat." Mata Emma berbinar.
"Benarkah? aku jamin aku lebih hebat darinya." Ucap Y/n tertawa.
Emma ikut tertawa, "Aku menyukaimu Y/n, mari kita berteman."
"Baiklah Emma, mulai hari ini kau adalah temanku." Mereka berdua tertawa.
"Emma!" panggil bocah laki-laki dengan rambut sepirang Emma, di belakangnya bocah berambut hitam mengikuti.
"Mikey!" Emma memanggilnya, berlari ke arah mereka dengan kaki kecilnya.
"Aku dari tadi mencarimu Emma, jangan hilang-hilangan seperti itu, nanti Kakek marah." Mikey menepuk kepalanya pelan.
"Iya maaf, tapi aku baru saja mendapatkan teman baru! Ayo, Mikey, Baji-kun! Aku akan memperkenalkan kalian." Emma menyeret Mikey ke tempat Y/n berada, dengan Baji setia mengikuti.
"Y/n, perkenalkan ini Baji-kun, temannya Abangku. Baji-kun, ini Y/n."
Baji melambaikan tangan, senyuman lebar terpampang di wajah mungilnya. Y/n membalasnya dengan gesture yang sama.
"Dan Y/n, ini Mikey, salah satu Abangku dan Mikey ini- Eh, kenapa wajahmu seperti itu?" Emma melihat Kakaknya yang tiba-tiba membeku. Matanya melebar dan mulutnya sedikit menganga. Emma melambaikan tangannya di depan wajah Mikey, guna menyadarkan. "Apakah kau baik-baik saja, Mikey?" tanya Emma.
Y/n mengernyitkan kedua alisnya, merasa bingung kenapa dirinya ditatap sampai seperti itu. Kedua tangan mungil gadis itu menyentuh wajahnya, memeriksa apa ada kotoran menempel? Atau rambutnya berantakan?
Si kecil Mikey kemudian tersadar, ia maju beberapa langkah, berdiri di depannya.
"Namaku adalah Mikey, aku adalah yang paling kuat disini, siapa namamu?" dengan nada sombong.
Mata mungil Y/n berkedip beberapa kali, "Eum, Aku Y/n."
"Salah! Itu bukan namamu!" seru Mikey.
Y/n kebingungan, "Hha? Lalu siapa namaku?"
"Namamu adalah Nyonya Sano," telunjuk Mikey menyentuh dahi Y/n.
"Aku akan menikahimu kelak Y/n, itu adalah sebuah janji." Lanjutnya, Mikey menyeringai.
Baji dan Emma menjerit. "Hah?!"
Si kecil pemberani Y/n mendengus, melangkah maju ke depan Mikey, menatap Mikey lurus, "Tidak, aku tidak tertarik."
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy In Love | Mikey X Reader
RomanceA Tokyo Revengers Fanfiction. [Mikey X Reader] "Namaku adalah Mikey, aku adalah yang paling kuat disini, siapa namamu?" dengan nada sombong. Mata mungil Y/n berkedip beberapa kali, "Eum, Aku Y/n." "Salah! Itu bukan namamu!" seru Mikey. Y/n kebingung...