22•

6.9K 1K 44
                                    

Y/n menatap pemandangan siang hari itu dari jendelanya dalam diam. Kedua kakinya terlipat rapi menempel dengan dadanya, kepala gadis itu bersandar pada kaca jendela. Kedipan matanya terlihat sayu, membuat bulu mata lentiknya bergerak pelan.

Sudah sehari berlalu sejak ia tersadar, selain luka-luka yang ia alami, pikirnya tidak ada lagi yang harus Y/n khawatirkan. Namun, pikirannya terus menjelajah kembali kepada mimpi aneh yang ia dapatkan kemarin. Pasti mimpi itu mempunyai makna, tapi apa?

Apakah ia sempat mati kemarin?

Tetapi mengapa Emma ada disana?

Gadis itu memejamkan matanya, kerutan pada dahinya semakin dalam.

Ada yang tidak beres, pikirnya.

Ketika sentuhan ringan menyentuh dahinya yang berkerut, Y/n membuka mata. Dan mendapati Mikey berdiri di sampingnya dengan tatapan khawatir.

 Dan mendapati Mikey berdiri di sampingnya dengan tatapan khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau baik-baik saja, Y/n?"

Gadis itu tidak menjawab, ia hanya menatap pemuda pirang itu dengan tatapan kosong.

Rasa khawatir yang Mikey rasakan melipat ganda ketika gadisnya tak kunjung menjawab, "Apakah kepalamu sakit lagi? atau bahumu? Katakan kepadaku, Sayang.. biar aku panggilkan dokter."

Y/n menggelengkan kepalanya pelan, "Aku baik-baik saja," ia kembali menatap pemandangan di luar jendelanya, "hanya sedang banyak pikiran."

"Itu tidak baik untuk pemulihanmu, Y/n. Jangan memikirkan hal yang tidak penting." Mikey mengelus hangat rambut gadisnya.

"Permisi, makan siangnya.." seorang perawat masuk dengan senampan makanan dan beberapa mangkuk kecil berisikan obat.

Lalu ia meletakkannya di meja samping tempat tidur Y/n, "Terima kasih." Gumam Mikey kecil.

"Ayo makan dulu, Y/n.." ajaknya, namun sang gadis tetap bergeming.

"Aku tidak lapar, Mikey. Kau saja yang makan." Lirih Y/n, kedua matanya tak beranjak dari area luar itu.

Mikey menghempaskan napas kasar, "Apa aku melakukan sesuatu yang salah? hm?" pemuda itu menyentuh ringan dagu Y/n, menolehkan wajah gadis itu sehingga mata mereka bertemu, "kalau kau marah karena sesuatu yang kulakukan, apapun itu, aku minta maaf."

Perlahan, bibir gadis itu melengkung ke atas, ia terkekeh pelan, "Mikey.. kau tidak berbuat salah apapun," kemudian rautnya berubah masam, "aku hanya.. memikirkan mimpi aneh yang kudapatkan kemarin."

"Mimpi apa?"

Y/n termenung sejenak sebelum akhirnya menggeleng, "Um.. tidak penting. Tak usah kau pikirkan."

"Kalau begitu jangan kau pikirkan juga," ucap Mikey mendaratkan kecupan di puncak kepala gadisnya, "makan ya, sedikit saja." Bujuknya lagi.

"Yaa.. baiklah." Jawab Y/n pasrah.

Boy In Love | Mikey X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang