BONUS CHAPTER <3

4.3K 404 21
                                    

HAI-HAI MY KAWAII READERS!!

Untuk merayakan 100k reads aku punya bonus chapter buat kalian. Big thanks banget buat kalian semua yang sudah dukung buku ini. Aku bakal mulai aktif lagi untuk publish-publish ff dari karakter lainnya dan HOPEFULLY dari anime-anime lainnya. Untuk sekarang aku ada draft, Eren, Megumi, Ran, Tokyo revengers x reader sama jamet-jametnya Haikyuu. FF Cipuy sama Baji juga masih on going, so please stay tuned guys!! <3

LOVE YOU ALL❤️❤️ PLEASE ENJOY!

***

Mikey berdiri termenung, kibasan angin dibiarkan bermain dengan surai pirangnya. Kedua iris pekat pemuda itu terfokus ke arah depannya. Keadaan pemakaman kala itu terlihat sepi dan sedikit berkabut, udara yang agak dingin tak membuatnya pula mengenakan jas yang sedari tadi tersampir rapi di bahunya.

SANO SHINICHIRO

Ukiran di atas nisan itu tak kunjung lepas dari pandangannya, ujung bibir Mikey sedikit mengangkat, "Shin... hari ini aku menikah."

Ia terdiam beberapa saat, rasa bahagia bercampur bangga membuncah dalam dadanya. Lengkungan sedikit itu kian berubah menjadi senyuman besar, "Kau benar, Shin.. jika kita memperjuangkan sesuatu dengan sepenuh hati, hasil tidak akan berkhianat."

"Emma.." lirihnya menoleh ke arah nisan sang Adik, "Aku akan menikahi sahabatmu hari ini." Tangan Mikey bergerak mengelus batu itu, "Aku berjanji akan membuatnya bahagia."

Sekali lagi, hembusan angin menerpa rambutnya, kali ini hembusannya terasa seperti tepukan di kepalanya.

Kini rintikan air mata membasahi wajahnya, untuk waktu yang sangat lama menahan perasaan rindu terhadap Shin dan Emma, Mikey akhirnya menangis untuk terakhir kali.

"Aku merindukan kalian berdua,"

"Kuharap kalian berdua berada di sini bersamaku,"

"...dan Baji, juga."

Kemudian 3 ekor burung muncul di hadapannya dan menghinggap di atas nisan sang Kakak. Kicauannya sangat lantang namun menghibur, membuat mantan ketua Toman itu termangu. Deraian air mata yang bercucuran kini tergantikan oleh tawa kecil.

"Aku akan menamai anak-anakku kelak dengan nama kalian." Lirihnya kepada burung-burung itu, "Doa'kan aku ya.." Seakan-akan mengerti ucapannya barusan, burung-burung itu mencicit lalu terbang menuju langit biru.

Mikey mengulas senyum kecil, lalu menyeka jejak kesedihan dari wajahnya, "Aku pergi dulu ya, Ken-chin sudah menungguku." Draken menunggu di gerbang pemakaman, ia ingin memberikan sahabatnya sedikit privasi.

Senyuman jahil merekah di bibirnya ketika Sano pirang itu berjalan ke arahnya dengan mata memerah, "Wah, apa aku tidak salah lihat? Seorang Mikey menangis?"

"Ah.. diamlah Ken-chin, jangan beritahu Y/n aku menangis ya. Dia akan menertawakanku."

Draken tergelak, keduanya kini berjalan ke arah parkiran mobil di mana Takemichi dan Chifuyu sedang menunggu, "Ternyata jika menyangkut Y/n kau masih saja payah, aku tak tahu mengapa dia akhirnya ingin menikahimu."

Mikey menoleh ke arah sang sahabat, "Tentu saja karena aku luar biasa, Ken-chin. Lagi pula kalau ada laki-laki lain yang berani mendekati gadisku, ia akan merasakan sakit yang luar biasa sebelum itu terjadi!"

"Ya, baiklah, terserahmu Ketua." Ucap Draken acuh.

"Ayo, Ken-chin, cepat!" Mikey menambahkan kecepatan pada langkahnya, "Aku tidak sabar ingin menikah!"

Boy In Love | Mikey X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang