Embusan angin bertiup menerpa surau hitamnya, udara dingin malam itu sedikit membuatnya bergidik. Y/n merapatkan kembali mantel hitam yang ia kenakan. Ia tidak pernah mengira bahwa suatu hari dirinya akan mengenakan seragam Toman. Apalagi milik Mikey. Mantel yang melekat pada tubuhnya sekarang masih tercium bau parfum yang Mikey semprotkan secara berlebihan kemarin, tidak peduli berapa kalipun dicuci.
Y/n menghirupkan napas dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang menggila. Mencoba menghilangkan rasa bersalah kepada mendiang Ayahnya. Membayangkan betapa kecewa Ayahnya jika melihat putri satu-satunya seperti ini.
"Kau tak apa, Y/n-san?" tanya Chifuyu memecah keheningan.
Y/n memberikan senyum lemah, "Aku tak apa, hanya sedikit gugup."
Chifuyu terkekeh, "Tidak perlu gugup, Y/n-san. Mereka semua menghormatimu." Y/n kembali tersenyum.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu, Y/n-san?" tanya Chifuyu sembari mengambil tempat duduk di samping Y/n.
"Tentu, tanya apa?"
"Mengapa kau tidak bergabung dengan Toman sebelum ini?"
Y/n menatap kosong pohon rindang di hadapannya, ia terdiam cukup lama sebelum akhirnya membuka suara, "Sebelum Ibuku menikah dengan Ayahku, Ibuku adalah anggota geng juga, Chifuyu," Y/n memulai pelan, "namun, tak lama bertemu dengan Ayahku, Ibuku berhenti karena Ayahku membenci kekerasan."
"Tak lama, mereka menikah dan mempunyai aku. Ayahku adalah pria yang cukup keras, semua yang dia inginkan harus di ikuti." Lanjut Y/n dengan raut wajah yang masam.
"Lalu, ketika aku berumur 6 tahun, Ayahku meninggal karena kecelakaan. Di akhir hayatnya, ia membuatku berjanji untuk menjauhi kekerasan dan.." ucap Y/n menggantung.
"Mengikuti jejaknya untuk menjadi pengacara handal seperti dirinya."
Chifuyu mengangguk pelan, menatap Y/n dengan rasa kagum.
"Ya.. bisa dibilang, aku terjebak dalam janji itu."
"Kalau Ayahmu membenci kekerasan, lalu mengapa kau mahir sekali berkelahi?"
Y/n mengeluarkan tawa, "Ah, itu.. ketika aku dan Ibuku pertama kali pindah kesini, aku tak bisa berbaur dengan anak kecil lainnya, akhirnya Ibuku memasukkanku ke dojo Kakeknya Mikey karena disana banyak anak kecil juga, dan ya.. sisanya bisa kau lihat sendiri, Chifuyu."
"Wah.. kau adalah orang yang keren setelah Baji-san, Y/n-san." Ucap Chifuyu terkesan, yang disambut tawa oleh Y/n.
Kemudian tak jauh dari mereka terdengar seruan Draken membuka acara.
"Sebentar lagi, rapat perseteruan melawan Valhalla akan di selenggarakan!" teriak Draken, menangkap perhatian semuanya.
Mikey melangkah ke depan, seperti biasa, mantel Toman terlampir rapi di kedua bahunya, ekspresinya serius, "Terima kasih kepada kalian yang sudah berkumpul disini." Ia membuka pidatonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy In Love | Mikey X Reader
RomanceA Tokyo Revengers Fanfiction. [Mikey X Reader] "Namaku adalah Mikey, aku adalah yang paling kuat disini, siapa namamu?" dengan nada sombong. Mata mungil Y/n berkedip beberapa kali, "Eum, Aku Y/n." "Salah! Itu bukan namamu!" seru Mikey. Y/n kebingung...