"Kisaki!" teriak Baji.
Semua terjadi begitu cepat, besi itu membentur kepala Kisaki dengan keras, saking kerasnya tubuh Kisaki sampai ikut terlempar, membentur rongsokan mobil.
Y/n yang menyaksikan semua itu di depan matanya tak dapat menyembunyikan rasa kagetnya, tetapi ia memilih untuk tidak bereaksi dan tetap menjaga Mikey. Ia yakin bahwa Baji mempunyai alasan yang kuat.
"Kisaki! Aku akan menghajarmu habis-habisan sampai wajahmu tak terbentuk!" Baji berteriak, yang disambut sorakan oleh personil Valhalla lainnya.
"Hentikan, Baji!" teriak Draken.
"Kita disini untuk membawamu kembali!" teriak Mitsuya juga, yang tentunya tak Baji gubris.
"Baji..." panggil Y/n dari belakangnya.
Baji menoleh sedikit, "Y/n, huh?" raut wajahnya sendu, "jaga Mikey."
Sebelum Y/n dapat menjawabnya, pengawal Kisaki mengangkat Baji ke udara, lalu ia melempar tubuhnya ke bawah, menubruk rongsokan-rongsokan.
Kemudian, setelah bangkit dari serangan Baji, Kisaki memberi perintah ke bawahannya untuk menyerang Baji sampai mati. Y/n mendengar itu semua.
Aku tak bisa diam saja, pikir Y/n.
"Apa kau bilang?" Y/n berjalan menghampiri Kisaki dan pengawalnya, kedua tangannya mencengkram kerah baju Kisaki dengan kuat.
"Kalau kau berani melukai Baji, akan kupastikan kau tidak akan melihat matahari lagi." Desis Y/n, sorot matanya penuh amarah.
Kisaki terkekeh kecil, "Kau lupa Baji bukan lagi bagian Toman? jadi kau berpihak kepada penghianat, Y/n? seperti itukah?"
Cengkraman tangan Y/n menguat, "Jaga mulutmu, brengsek. Kalau aku tidak menghargai petinggi Toman lainnya, mungkin kau sekarang sudah berada 6 meter di dalam tanah."
Y/n melepaskan cengkramannya, "Menjijikkan." Gumamnya melirik Kisaki sebelum kembali ke sisi Mikey.
Alangkah terkejutnya Y/n ketika ia kembali menghampiri Mikey, tubuh Kazutora yang semula berbaring disitu menghilang.
"Kazutora..." bisiknya, "jangan-jangan..." secepat kilat Y/n menoleh ke bawah, ia mendapati Takemichi, Baji dan Kazutora dalam posisi berdekatan. Namun, Y/n tidak yakin apa yang terjadi di bawah sana. Mereka saling berteriak satu sama lain, Chifuyu juga disana.
Y/n dapat melihat semua dengan jelas dari posisinya sekarang, ia melihat Baji tengah mengambil ancang-ancang untuk kembali ke atas dan menyerang Kisaki. Lalu ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia takkan ikut campur, ia akan membiarkan Baji menyingkirkan si brengsek Kisaki itu.
Dari ujung matanya, Y/n dapat melihat Kisaki tengah menghubungi seseorang melalui ponselnya, namun karena suasana arena yang terlalu gaduh ia tak dapat mendengar apa yang Kisaki katakan.
Suara kaca pecah dan dentuman besi beradu terdengar jelas, Baji semakin mendekat. Y/n tetap berdiri setia di samping Mikey. Bersiap jika Baji membutuhkan bantuan. Ia mengulas senyuman, ketika Baji berhasil mengalahkan 50 orang dari divisi ketiga.
Ia menyelinap dari arah belakang, kemudian ditumbangkannya si pengawal Kisaki yang bertubuh besar itu. Tanpa ragu, Baji mengarahkan besi runcing itu tepat ke leher Kisaki.
"Skakmat, Kisaki." Ucap Baji tenang.
"Lakukanlah kalau kau bisa!" balas Kisaki. Dengan senyuman lebar, Y/n menyaksikan semua itu di hadapannya.
Saat mulut Baji memuncratkan darah segar, senyuman di bibir Y/n langsung menghilang. Ia menatap Baji terkejut, "Baji.." lirihnya.
"Sial.." Baji bergumam, "hanya sampai sini, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy In Love | Mikey X Reader
RomanceA Tokyo Revengers Fanfiction. [Mikey X Reader] "Namaku adalah Mikey, aku adalah yang paling kuat disini, siapa namamu?" dengan nada sombong. Mata mungil Y/n berkedip beberapa kali, "Eum, Aku Y/n." "Salah! Itu bukan namamu!" seru Mikey. Y/n kebingung...