Mikey membuka pertempuran dengan tendangan tinggi, membuat sang lawan terjungkal ke belakang. Dengan lincah, tangan dan kakinya berkoordinasi dengan baik membuat babak belur lawan-lawannya. Begitu juga dengan Draken dan yang lainnya, menghajar anggota Moebius dengan senyum terukir di bibir mereka.
Kanan lalu kiri.
Putih Vs Hitam.
Y/n merunduk, mengelak dari pukulan lawannya. Kemudian ia layangkan sikutnya membidik tenggorokan pemuda itu dengan keras, membuatnya terjatuh, mengerang kesakitan.
"Haaaaa!" seru anggota Moebius, lagi-lagi menyerangnya dari belakang, dengan gerakan cepat gadis itu berbalik arah, menendang musuhnya tepat di selangkangan, sehingga ia terjatuh berlutut. Berteriak kesakitan.
"Wah! Kau memang kejam sekali, Nyonya Sano." Mucho berkomentar, menggeleng heran. "Aku diperintahkan Mikey kesini, jaga-jaga kalau kau butuh bantuan, tetapi sepertinya kau aman."
Y/n membuang napas kasar, memasang ekspresi lelah, "Mereka seperti semut, terlalu banyak, tak ada habisnya," sorot pandangnya mengedar ke sekitarnya, seragam putih lebih mendominasi, "kau bantu yang lain saja, Mucho."
Mucho mengangguk, "Siap, bos!"
Iris emerald gadis itu kemudian menangkap satu anggota Toman yang tengah dikeroyok lawannya, ia berteriak minta tolong. Ia bergegas membantunya, Y/n menarik kepala si pengeroyok dengan keras, lalu tinjunya ia arahkan ke dada lawannya.
BUGH!
Tidak berhenti disitu, kaki Y/n menendang lutut lawannya, sampai suara 'krek' terdengar jelas.
Ia berteriak kesakitan, "ARGHH!" dengan mulut penuh dengan cairan merah yang kental.
Y/n menghampiri anggota Toman itu, "Bangun." Ia mengulurkan tangannya, menarik bocah itu berdiri.
Kemudian bocah itu membungkuk, "Terima kasih, Nyonya Sano." Gadis itu sekuat tenaga menahan matanya untuk tidak mendelik.
Mikey sialan!, pikirnya.
Setelah menumbangkan beberapa lawan lagi, Y/n merasakan tenaganya benar-benar terkuras. Tubuhnya juga tak dapat berhenti menggigil karena hujan yang tak kunjung reda. Entah perasaannya saja atau bukan, tapi personil Moebius tampak lebih banyak dari sebelumnya.
"Mam-" tonjok kanan, "pus-" tonjok kiri, "kau!" Y/n melompat di udara, mengeluarkan tendangan fatal kepada lawannya. Tanpa dirinya sadari, seorang anggota Moebius berlari ke arahnya dengan kecepatan penuh, dengan besi di tangannya, mengincarnya yang sedang lengah.
Mikey yang berada tak jauh dari gadisnya, berlari seperti orang kesetanan, mengeluarkan tendangan khasnya kepada si lawan sebelum ia berhasil mengenai kepala si gadis.
"Mati kau!" seru Mikey, membuat sang gadis menoleh.
"Kau baik-baik saja kan, Y/n?" Mikey berjalan kearahnya sembari melayangkan pukulan sana-sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy In Love | Mikey X Reader
RomantizmA Tokyo Revengers Fanfiction. [Mikey X Reader] "Namaku adalah Mikey, aku adalah yang paling kuat disini, siapa namamu?" dengan nada sombong. Mata mungil Y/n berkedip beberapa kali, "Eum, Aku Y/n." "Salah! Itu bukan namamu!" seru Mikey. Y/n kebingung...