Februari 2006
Lantunan musik ringan menyapa telinga Y/n seraya dirinya mendorong troli melewati lorong supermarket. Dengan tangan memegang secarik kertas berisikan daftar belanjaan, matanya tidak berhenti menerawang rak-rak di sampingnya.
"....Telur sudah, ramen sudah.. um, apalagi.. tinggal susu."
Y/n berbelok menuju lorong dingin yang terdapat kulkas raksasa berisikan berbagai macam produk susu.
"Mana ya.. yang biasanya Ibu beli.." gumamnya sendiri.
"Y/n?" panggil seseorang di belakangnya.
Gadis itu berbalik dan mendapati kapten divisi 2 tengah berdiri dengan tangan menenteng keranjang belanjaan.
"Mitsuya?" Y/n mengulas senyum, "berbelanja juga?"
"Iya, Luna dan Mana merengek minta di belikan sereal," mitsuya menghampirinya, "kau sendiri? dimana Mikey?"
Y/n mendelik ke arah ke Mitsuya, "Mana kutahu.."
Pemuda itu terkekeh, "Bercanda.." ia melirik kertas yang Y/n bawa, "apakah kau sudah mendapatkan semua barang yang kau perlukan?"
Y/n memiringkan kepalanya bingung, "Sudah semua.. hanya tinggal susu, tetapi aku lupa yang mana biasanya Ibuku beli."
Mitsuya berpikir sejenak, matanya menerawang barisan kotak susu dihadapannya, memilah-milah.
"Hmm...yang ini saja, Y/n. Merek terbaik disini." Katanya seraya mengambil kotak susu itu dan menyerahkannya kepada Y/n.
"Baiklah," Y/n memasukannya ke dalam troli, "terima kasih, Mitsuya."
"Ayo, kita bayar."
Setelah keduanya selesai membayar, mereka berjalan beriringan keluar dari supermarket. Angin kencang dan langit hitam menyambut mereka di luar.
"Sepertinya akan hujan," gumam Mitsuya, "mari kuantar pulang, Y/n."
"Tidak merepotkanmu?"
"Tidak sama sekali." Ujarnya seraya berjalan menuju area parkiran, Y/n mengikutinya dari belakang.
"Oi! Keparat Toman!"
Seru seseorang menghentikan langkah mereka.
Keduanya berbalik bersamaan dan mendapati seorang pria besar berambut cepak berdiri gagah mengenakan jubah merah. Di belakangnya, berdiri kawanan jubah merah lainnya, yang Y/n asumsikan jumlahnya sekitar 15 orang.
"Siapa kau?" tanya Y/n tenang, kawanan jubah itu membentuk lingkaran mengelilingi mereka berdua.
"Salam kenal, namaku adalah Kanji Mochizuki, salah satu Heavenly Kings dari Tenjiku." Ujarnya seraya berjalan mendekat.
"Gawat.. itu Mochi, mantan ketua Geng Jugem." Bisik Mitsuya kepada Y/n.
Y/n meletakkan plastik belanjaannya begitu juga dengan Mitsuya yang merasa keadaan semakin memanas.
"Ada keperluan apa?" Mitsuya bertanya.
Pria itu terkekeh, "Tidak banyak," menatap lekat Mitsuya dan Y/n, "kami datang untuk menghancurkan tikus-tikus Toman."
Mitsuya melirik gadis di sampingnya sejenak, "Kalau begitu urusanmu hanya denganku, biarkan temanku pergi."
Perkataan Mitsuya lantas membuat Y/n menolehkan kepala, "Apa maksudmu? kau tidak bisa melawan mereka sendirian, Mitsuya!" desisnya tak terima.
"Kau meremehkanku, Y/n.." Mitsuya tersenyum, kemudian raut wajahnya berubah tajam, "lagipula, kau bukan lagi bagian dari Toman. Pergilah. Jangan berdebat denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy In Love | Mikey X Reader
RomanceA Tokyo Revengers Fanfiction. [Mikey X Reader] "Namaku adalah Mikey, aku adalah yang paling kuat disini, siapa namamu?" dengan nada sombong. Mata mungil Y/n berkedip beberapa kali, "Eum, Aku Y/n." "Salah! Itu bukan namamu!" seru Mikey. Y/n kebingung...