24. Ada hubungan apa?

2.8K 420 108
                                    


Yuk follow akun ig dan WP @Sinta_Alda ya

Jgn lupa spam votmentnya.
Jejaknya jgn lupa.

Dan share cerita ini hayuk.

[Happy Reading]

***

Vio, Kevin, Bian, El serta Fito dan kawan-kawan kini sedang berkumpul di salah satu meja yang berada dikantin.

Terlihat Alan, Aldi, Kevin, Bian, dan El yang saat ini sedang menatap Vio seakan ada sesuatu yang Vio lupakan.

Sedangkan Vio balik menatap mereka satu persatu dengan bingung.

"Kalian kenapa liatin Vio kayak begitu?" Ryan berkata dengan heran.

Vio lantas memukul meja sambil berdiri. "Betul tuh! Perasaan gue nggak ada utang deh sama kalian!" teriak Vio yang kini menjadi sorotan anak-anak yang berada di kantin.

"Syut, Vio duduk dulu ya. Jangan kayak gini! Malu tuh diliatin orang." bisik Aldi yang kebetulan berada di samping Vio.

"Tap_" belum sempat Vio berkata, Kevin segera memotong perkataan Vio.

"Lo masih punya utang Vio."

Vio kini menatap Kevin dengan sengit. "Ish, fitnes nih Kevin. Inget Vin, fines itu lebih kejam dari pada pembunuhan!" kata Vio sambil ngegas.

"Astaga, sejak kapan fitnes lebih kejam dari pada pembunuhan?!" timpal Revan dengan gemas.

"Eh, pitnah maksudnya. Hehehe." koreksi Vio.

"Serah lo deh! Males gue lama-lama. Punya temen kok kagak ada yang bener," ucap Revan yang kini mendapat tatapan tajam dari berbagai arah.

Revan menampilkan deretan giginya. "Kenyataan loh," imbuhnya.

"Besok kita kasih hadiah yuk buat Revan," Aldo berkata sambil tersenyum seram, membuat Revan bergidik ngeri. Ia tahu apa yang akan terjadi padanya besok.

Oleh sebab itu dengan cepat Revan menggeleng. "Enggak perlu kok. Gue besok nggak ultah."

"Ouh tidak bisa menghindar Revan. Jangan lupa besok lo tinggal nikmati dan rasakan sensasinya. Hahaha." timpal Aldi sambil tertawa puas.

"Mampus deh gue," gumam Revan.

"Turut berbahagia ya," kata Alan sambil menepuk pundak Revan, tidak lupa memasang wajah sedih benar-benar kontras dengan ucapannya. Membuat Revan ingin memukul wajah Alan.

"E'hem, gue udah siapin hadiah yang pas." perkataan singkat dari Fito mampu membuat Revan kembali menengguk ludahnya dengan susah payah.

"Kita bakal bantu nyiapin," Ryan, Ryan, Aska dan Azra ikut mendukung.

"Fiks, besok gue harus pergi keluar kota." batin Revan.

Sedangkan Aldi kini tertawa dalam hati saat melihat temannya tertekan. "Alhamdulillah, akhirnya gue terbebas dari bulian orang-orang lucknut itu."

"E'hem. Skip dulu ye bambang. Sekarang waktunya kita nagih utang ke Vio," Kevin kembali angkat suara.

"Emang lo nggak punya kutang ya, Vin? Pake segala nagih punya Vio." Aldo yang dari awal tidak terlalu jelas dalam menyimak perkataan Kevin, kini bertanya.

VIO~LETA TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang