Hula genk, kangen nih aku.
Yuk komen 50 auto up.
Jgn lupa salin link dan bagikan dan lagi spam Voters hoke.***
"Gimana? kalian kenal nggak sama Vio?" Gadis itu bertanya lagi.
"Eh, kenal. Emang lo ada urusan apa sama dia?" tak ada yang menjawab pertanyaan gadis itu, sehingga membuat Revan yang menjawab.
"Em, gua ada urusannya sama dia. Bukan sama lo."
"Ais, gini amat nasib gue." Revan hanya bisa membatin, tak lupa meratapi nasibnya itu.
"Ada apa lo nanyain tentang gua?" tanya Vio yang rupanya memang sudah dari tadi berada di sana. Namun ia sengaja tidak langsung angkat suara.
"Hei Vio, akhirnya ketemu lagi setelah sekian lama." balas gadis itu sambil tersenyum sumringah?
Sedangkan Vio kini mengernyitkan dahinya. Ia memandang gadis di hadapannya yang terlihat asing itu. Vio kembali mengingat-ingat tentang gadis di hadapannya, yang ia yakini baru bertemu dengan gadis itu beberapa hari lalu di cafe.
"Um, o-ouh iya. Baru beberapa hari yang lalu kan, kita ketemu di cafe." Gadis itu berkata dengan gugup. Seakan ada yang salah dengan ucapannya tadi.
"Hem." Vio hanya berdehem, kemudian matanya tak sengaja melihat sesuatu yang sangat familiar di leher gadis itu.
"Kayak pernah liat tato itu, tapi dimana ya?" begitulah gumam Vio.
"Vio. kan, Viva baru aja pindah nih. Boleh nggak temenin Viva keliling?"
Dan Vio kini menatap gadis itu yang adalah Viva dengan pandangan datar.
"Sory, gua nggak bisa. Lo bisa ajak yang lain aja." setelah berkata demikian, Vio berjalan ke arah Aldi dkk, sedangkan 2A dan 2R sudah pamit terlebih dahulu untuk ke kelas. Vio berjalan dengan gaya seperti biasa, terkesan malas dan cuek.
Sehingga membuat Viva menjadi tambah berbinar melihatnya, ntah binar apa itu? mungkin semacam suka, tergila-gila, juga... ambisi untuk memiliki? atau apapun itu hanya Viva yang tahu. Setelah itu Viva pergi ntah kemana.
"Siapa ngap?" Revan bertanya dengan perasaan.
"Viva namanya, beberapa hari yang lalu nggak sengaja ketemu di cafe."
"Kirain apaan? tapi kalo di liat-liat kayaknya dia suka sama lo deh." ucap Revan kemudian.
Ntah kenapa saat mendengar ucapan Revan, ada rasa tak suka pada diri Alan.
"Suka itu nggak ada yang ngelarang, asal nggak memaksakan harus balik di sukain." balas Vio dengan santai.
Aldi dan Aldo yang semula terdiam karena kedatangan Viva kini mulai berbicara kembali.
"Akh, elo mah. Pelet apa sih, yang lo pake sampai cewek banyak yang suka sama lo? bahkan cowok aja ada yang tersepona juga sama lo." celetuk Aldi, tangannya ia letakan di pipinya, sungguh cute sekali bukan?
"Lo bisa nggak sih, kalo ngomong jangan ada typonya? terpesona njir, bukan tersepona! kesel gua mala-mala sama lo." Aldo mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIO~LETA Transmigrasi
Roman pour Adolescents[ADA BAIKNYA JIKA FOLLOW DULU YUK, BIAR SAMA-SAMA ENAK] DILARANG PLAGIAT!!!! Suka aja sih sama genre transmigrasi, mknya aku coba bikin hehehe. Maap klo gaje. Transmigrasi ✅ Nyamar jadi cowok✅ Humor✅ Banyak rahasia ✅ Bikin geregetan✅ [Happy Reading...