#3

3.9K 608 17
                                    

©sahiwon

Asahi tak berhenti cegukan. Asahi ingin menangis karena cegukan ini cukup menyiksa nya.

"Apa yang salah dengan ucapan ku huh?" Asahi mengerjap pelan, bingung lantaran cegukan nya tak kunjung berhenti.

"Uh, baiklah Yoon Jaehyuk brengsek itu memang tampan cegukan bodoh!"

Dan benar saja, Asahi berhenti cegukan. Asahi menggeleng penuh, tak bisa dipungkiri bahwa ia cukup takjub dengan Jaehyuk tadi. Awalnya Jaehyuk terlihat sangat tampan hingga penawaran yang Jaehyuk berikan membuatnya takut.

Asahi pergi ke arah taman, tempat dimana dirinya, Jihoon dan Junkyu tadi makan bersama. Namun nihil, Jihoon dan Junkyu sudah pergi.

Asahi mulai membuka ponsel nya, mencari kontak Jihoon dan menekan ikon panggilan.

"Jihoon kau dimana?" tanya Asahi pada Jihoon

"Asahi maaf, adik ku tidak ada yang menjemput. Junkyu sudah pergi berkencan, aku minta maaf"

"Ah tidak apa, aku akan menelpon ibu ku"

"Baiklah! Nanti malam kau bisa ke apartemen ku kalau kau mau"

"Iya, lihat saja nanti"

Asahi menutup telepon secara sepihak. Asahi duduk di taman sambil menunggu, jam masih menunjukkan pukul 3 yang berarti ibu nya belum selesai bekerja.

Ini waktu nya Asahi pergi menemui Molly, kucing nya. Asahi berjalan ke pinggir taman, tempat dimana Molly berada.

"Molly dimana kau?"

Tak butuh waktu lama hingga Molly, si kucing putih yang gembul itu muncul dari semak semak. Asahi tersenyum senang melihat Molly.

Asahi mulai mengeluarkan botol kecil berisikan makanan kucing pada Molly. Mengelus kepala nya pelan dan memberikan Molly makanan tersebut.

Asahi tersenyum menatap Molly yang tampak antusias memakan makanan nya, "Makan yang banyak Molly, agar Molly tumbuh sehat"

Tak melupakan fakta bahwa Asahi juga tak bisa tenang sejak tadi. Penawaran dari Yoon Jaehyuk membuat jantung nya berdegub kencang.

Entah sejak kapan ketertarikan Jaehyuk mulai muncul pada nya, tapi Asahi sadar akan itu. Sedikit sadar lebih tepat nya.

Entah berapa kali, Asahi mendapati Jaehyuk menatap nya intens saat berada di kelas. Jaehyuk sering menatap nya. Asahi pikir tatapan biasa seperti seorang guru yang tengah memperhatikan murid nya belajar.

Rupanya Asahi salah besar. Tatapan Jaehyuk bermaksud lain. Jaehyuk menyukai nya, atau mungkin lebih tertarik pada tubuh nya, Asahi juga tidak tahu.

Kesimpulan nya, Asahi tak menyukai Jaehyuk. Lagipula Jaehyuk itu seorang laki–laki. Asahi jelas masih menyukai perempuan. Walau hubungan sesama jenis disekitarnya tampak wajar saja, Asahi tak tertarik melakukan nya.

"Drrrrt drrrrrt"

Ponsel Asahi bergetar. Menampilkan wajah cantik ibu nya.

"Ibu"

"Sayang, kau masih di kampus?"

"Iya. Ibu dimana?"

"Sayang, bisakah kamu pulang bersama Jihoon atau Junkyu? Ibu tak bisa menjemput mu"

"Jihoon dan Junkyu sudah pulang"

"Kalau begitu pesan taksi saja ya Asahi, bisa pulang sendiri kan?"

"Tidak mau"

Asahi memiliki trauma yang cukup besar pada taksi. Lebih tepatnya supir taksi. Asahi pernah naik taksi dengan supir yang mabuk berat. Asahi meringis pelan ketika mengingat nya.

Pinocchio | Jaesahi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang