#10

2.8K 457 108
                                    

Asahi tak ambil pusing dengan ancaman yang Jaehyuk berikan. Asahi memilih berdiri dan menyusul Haruto yang masih mengantri untuk memesan makanan, tentu menyadari bahwa Jaehyuk dan Serim masih mengawasi nya.

Haruto yang menyadari Asahi berdiri di sebelah nya menautkan alis pertanda bingung. "Kenapa?"

"Antrian nya terlalu panjang, ayo pergi" ajak Asahi sambil menarik pergelangan tangan Haruto, layak nya seorang anak kecil yang meminta dibelikan mainan.

"Sungguh? Aku masih bisa mengantri"

"Tidak usah, kita makan di tempat lain saja, jangan disini"

Walau sebenarnya antrian tak terlalu panjang dan Haruto bahkan belum 5 menit mengantri, Haruto mengalah untuk keputusan Asahi, terserah akan di bawa kemana diri nya, Haruto ikut Asahi saja.

"Baiklah, ayo" balas Haruto sambil menarik pergelangan tangan Asahi, mengenggam dan membawa nya keluar dari restoran itu.

• • •

Asahi akhirnya membawa Haruto ke sebuah restoran cepat saji yang cukup sepi. Kedua nya akhirnya dapat menuntaskan nafsu jasmani mereka.

"Sangat enak! Selera mu bagus" puji Haruto pada Asahi, yang di puji menoleh.

Asahi tersenyum kecil sambil mengangguk, "Junkyu yang memberitahu ku"

Haruto terdiam sejenak, mengalihkan pandangan nya ke tempat lain ketika Asahi menyebut nama mantan kekasih nya itu.

"Kenapa? Merindukan Junkyu?" ejek Asahi sambil terkekeh pelan, kemudian tersenyum mengejek.

Haruto menggeleng, tatapan nya yang semula lembut berubah tajam, "Berhenti membahas nya, aku muak"

Asahi bergeming, kemudian beberapa saat setelah nya ia mengangguk pelan, merasa ada yang salah dari ucapan nya, "Maaf"

Haruto berdehem, kemudian melanjutkan acara menyantap makanan nya.

Tak ada yang membuka pembicaraan, hanya suara peralatan makan beradu yang menemani kesunyian di antara kedua anak adam itu.

Haruto merasa canggung, begitupula dengan Asahi. Haruto menoleh ke arah Asahi yang tengah sibuk dengan sumpit nya. Bahkan laki-laki itu kesulitan menggunakan sumpit di usia nya yang ganjil 21 tahun.

Haruto menginggit pipi dalam nya, menahan rasa gemas nya pada Asahi yang tampak mengerucutkan bibir lantaran sumpit nya hampir terjatuh, "Asahi.."

Asahi menoleh, "Ya?"

"Apa tadi kau merasa risih oleh tatapan dua orang asing yang berdiri di dekat pintu?"

Asahi cukup terkejut, ternyata Haruto menyadari nya, "Eoh, mereka bukan orang asing. Mereka dosen kita"

"Mereka tak berhenti menatap mu"

Asahi mengangguk mengiyakan, "Mereka pasangan kekasih."

"Wah benarkah?"

"Iy- HIK!"

Asahi membulatkan mata nya terkejut. Ia baru sadar jika ia baru saja membohongi Haruto perihal Serim sebagai kekasih Jaehyuk. Padahal jelas sekali diri nya adalah kekasih asli Jaehyuk, kekasih paksa.

"HIK, maksudku mereka bukan sepasang kekasih-ha HIK, hanya dek- HIK, dekat saja"

Haruto yang melihat tubuh Asahi bergetar kecil karena cegukan langsung tertawa. Kemudian laki-laki itu menarik gelas di hadapan Asahi dan menjulurkan nya ke hadapan Asahi. Pria manis itu menerima nya, kemudian meneguk air yang ada di dalam gelas itu. Asahi terdiam sejenak menunggu cegukan nya berhenti total.

Pinocchio | Jaesahi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang