©ahsahie
Detik tidak pernah melangkah mundur. Kilas balik perasaan yang menyatu jauh dalam waktu yang singkat hanya menjadi kenangan manis bagi kehidupan Hamada Asahi sesaat.
Pikirannya tak lepas dari pria itu. Pria yang menjalin kasih dengannya bahkan belum ganjil satu tahun. Pria yang semula ia pikir hanya lelaki hidung belang, rupanya menjadi pria yang paling baik setelah Hanbin, yang memperlakukannya dengan sangat baik, yang mengajarkannya arti kata cinta yang sesungguhnya, yang menyayanginya sepenuh hati dan rela berkorban untuknya.
Yoon Jaehyuk, menjadi kisah kasih sesaat paling manis yang pernah ia temukan.
Inilah Asahi sekarang, sosok yang sangat mencintai prianya. Sosok yang tak ingin kehilangan keluarganya bahkan kedua sahabatnya.
Tak sampai hati Asahi melakukannya, Asahi tak akan bisa.
"Ayolah, kenapa kalian terus menangis?" goda Asahi sambil terus memeluk Jihoon dan Junkyu yang tampaknya tak dapat berhenti menangis, atau lebih tepatnya Jihoon yang menahan tangis serta Junkyu yang tengah menangis.
"Ke-kenapa hiks.. tega sekali kau!" ujar Junkyu sambil menangis keras, menghentakkan kakinya sembarang arah sambil terus mengeluarkan tatapan garang pada Asahi.
Hal itu tentu mengundang tawa Jisoo dan Hanbin, dan tentu saja Haruto yang diam-diam tersenyum tipis.
Junkyu-nya yang dahulu rupanya masih sama, manja dan kekanakan. Perbedaannya hanyalah, hatinya kini bukan lagi untuk si Kim, melainkan si Hamada yang kelak akan meninggalkannya.
Asahi terkekeh pelan sebelum akhirnya mengarahkan pandangan terakhirnya pada kedua orang tuanya, beserta Haruto yang masih setia memegang semua kotak berisi cupcake yang ia buat pagi hari tadi.
Asahi melangkahkan kakinya perlahan, kemudian memeluk kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Asahi hanya tidak menyangka akan benar-benar memilih jalannya sendiri, meninggalkan kedua orang tuanya sampai ia benar-benar merasa pantas untuk kembali lagi.
Mata Asahi tampak berkaca sekarang, ia hanya tak ingin menangis. Setidaknya agar semua orang disana percaya bahwa ia tetap tegar meskipun melalui berbagai cobaan.
"Kelak aku pasti akan kembali lagi. Jaga diri kalian baik-baik"
Jisoo dan Hanbin tersenyum manis, kemudian mengelus surai Asahi untuk yang terakhir kalinya sebelum permatanya itu benar-benar pergi.
Dan tiba saatnya pasang mata yang sejak tadi menatapnya sendu mulai mengangkat kepalanya perlahan. Saksi singkat kehidupannya yang kini telah diremukan pula hatinya.
Haruto, sang adik yang masih saja menggoyangkan kotak berisikan makanan manis tersebut.
"Ini untukmu" ucap Haruto sambil menyodorkan kotak tersebut pada Asahi. Kotak yang bahkan sudah di hias secantik mungkin.
"Terimakasih banyak" balas Asahi sambil mengambil kotak kecil tersebut dari tangan Haruto.
Asahi menatap Haruto sambil tersenyum, merasa ada yang kurang karena adiknya tetap berdiam diri berusaha mengalihkan pandangannya.
Asahi membuka lebar kedua tangannya, seakan meminta Haruto untuk segera masuk ke pelukannya.
Namun hasilnya nihil, Haruto bahkan tak berkutik sedikitpun. Haruto hanya tak bisa menjelaskan bagaimana ia benar-benar sangat terluka sekarang.
Haruto, akan kehilangan Asahi untuk yang kedua kalinya.
Jisoo mengelus puncak kepala Haruto, berusaha membagikan ketenangan yang mungkin tak berefek besar. Haruto gugup setengah mati ditatap Asahi seintens itu, "Haru.."
Asahi tak ambil pusing, ini bukan waktunya ia untuk berlama-lama lagi. Dengan cepat Asahi menubrukkan tubuhnya pada dada bidang milik sang adik, mengusap punggungnya seakan memancarkan ketenangan sesaat, memastikan bahwa dirinya akan baik-baik saja.
"Aku akan baik-baik saja, begitupula kau. Kumohon jaga ibu dan ayah serta Jihoon dan Junkyu."
Amanah yang baru saja Asahi ucapkan membuat Haruto cukup sedih, memikirkan berbagai kemungkinan bahwa Asahi hanya peduli dengan orang lain, tidak dengan dirinya.
Asahi tanpa sadar mulai menitihkan bulir air matanya, "Begitupun kau, kumohon jaga dirimu baik-baik,"
Dan bisikan Asahi diakhir membuat jantung Haruto berdegup kencang tak beraturan.
"Aku menyayangimu, Haruto" bisik Asahi pelan sebelum melepaskan pelukan itu.
Asahi berjalan menjauh sambil melambaikkan tangannya, "Aku pergi"
Haruto bahkan belum sempat mengucapkan bahwa ia juga menyayangi Asahi, lebih dari yang Asahi tahu.
Dan selamat tinggal untuk kebahagiaan dunia sesaat yang pernah Asahi alami, ia harap tak akan kembali lagi.
"Selamat tinggal ayah, ibu, Jihoon, Junkyu,"
"Selamat tinggal Jaehyuk.."
END
©ahsahie, 2021First of all, aku mau ngucapin terimakasih banyak buat kalian semua yang udah setia baca book ini huhu :( dan maaf sekiranya aku ada buat salah ke kalian selama proses book ini on going. Book ini end dengan viewers count 18,9k, aku beneran gatau mau ngomong apalagi selain huhuehdjehd makasiii :(
■ Kolom rate book, kesan pesan, keluh kesah, terserah deh hehe
Terimakasih juga buat kesan pesan dan keluh kesah kalian. Sorry udah buat book ini angst buat beberapa saat, tapi sebagai permintaan maaf hehe
SAMPAI JUMPA DI SEKUEL BOOK INI TAHUN DEPAN!! (sekalian siap mental in case aku masih mempertimbangkan endingnya)
Aku bakal update pemberitahuan book season 2 nya di book ini juga nanti, tapi kalo seandainya takut book ini hilang dari library, kalian bisa follow aku ^_^
HAPPY NEW YEAR JUGA SEMUANYAAA, SAMPAI JUMPA TAHUN DEPANNNN <3
with love,
SEAN, ©ahsahie 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinocchio | Jaesahi ✓
FanfictionTentang Hamada Asahi, pria manis berusia 21 tahun yang kesulitan berbohong. JAESAHI & HARUSAHI AREA [END] Start : 20 August 2021 Finish : 31 December 2021 ❗Indonesian, Baku, Mature❗ ⚠️ BXB CONTENT (BOYS LOVE), INCEST, MENTIONING DEATH & RAPE ⚠️ 🚫 H...