#20 ⚠️

4.4K 346 30
                                    

©ahsahie

Salahkan Asahi atas pikiran buruknya tentang Jaehyuk. Jaehyuk mengajaknya ke apartemen dan meminta dimasakan sup ayam saja, benar-benar itu saja.

Asahi agak terkejut.

"Aku akan mandi dulu" ujar Jaehyuk pada Asahi sambil meraih handuknya yang tergantung di balkon. Dibalas anggukan pelan Asahi yang tengah sibuk berjongkok menyamakan posisi dengan kulkas milik Jaehyuk seraya mencari bahan untuk memasak sup.

Langkah kaki Jaehyuk sudah tak terdengar lagi. Asahi mulai melanjutkan aktivitas memasaknya dengan tenang. Memotong sayur hijau serta beberapa potong kentang, merebusnya, kemudian memasukan suiran ayam kecil kedalamnya.

Asahi menoleh ke kanan dan ke kiri, memperhatikan setiap sudut ruangan Jaehyuk. Atensi Asahi terhenti pada sebuah kaleng merah diatas nakas. Asahi itu suka sekali makan permen, tangannya ia arahkan untuk mematikan kompor dan berjalan meraih permen yang terasa asing baginya itu.

Asahi membuka kaleng tersebut dan mendapati beberapa butiran seperti obat berwarna hitam dengan bau yang menurutnya agak asing. Asahi menatap dengan seksama butiran butiran tersebut.

Asahi dengan rasa penasarannya yang terlampau tinggi mulai mengambil salah satu dari butiran yang ia yakini sebagai permen itu dan menghisapnya.

"Tak buruk" batinnya

Asahi tersenyum tipis. Rasanya memang tidak seperti permen kebanyakan, namun cukup memuaskan lidah si manis. Asahi menelan satu butir lagi dan menutup kalengnya, kemudian meletakannya seperti sedia kala diatas nakas Jaehyuk.

Asahi melangkah ke arah kompor dan mengambil dua buah mangkuk, kemudian menuangkan sup yang semula berada di dalam panci ke dalam mangkuk dengan perlahan.

Bau sup yang memanjakan indra penciuman Jaehyuk membuatnya bergegas keluar dari kamar mandi dan menghampiri Asahi.

Masih dengan kaus putih tipis, celana pendek serta handuk yang menghiasi rambutnya yang tampak berantakan sehabis keramas, Asahi mengusap-usapkan kain putih tebal itu ke puncak kepala Jaehyuk dengan telaten.

"Wah, pasti enak" puji Jaehyuk bahkan sebelum merasakan sup buatan sang kekasih. Terbukti dari rasanya yang memang sangat enak saat Jaehyuk mencicipinya sedikit.

Asahi mengangguk pelan kemudian menduduki kursi di hadapan Jaehyuk. Mengambil sup nya dan mencicipinya pula. Tersenyum tipis karena sup nya memang terasa sangat enak.

Jaehyuk mencubit pipi Asahi pelan, "Kau pintar memasak"

"Ibu yang mengajariku" jawab Asahi sambil menyendokan kuah sup ke dalam mulutnya.

"Ibu mu pintar memasak juga?" tanya Jaehyuk.

Asahi mengangguk pelan, "Hanya masakan sederhana. Ibu sibuk bekerja, jadi aku harus bisa mengurus diriku sendiri"

"Good boy" puji Jaehyuk lagi sambil mengusapkan tangannya pada puncak kepala Asahi. Namun entah mengapa, respon yang semula biasa saja berubah.

Asahi merasa tegang hanya dengan sentuhan Jaehyuk yang bahkan terasa biasa saja. Asahi menoleh ke arah sisi dinding ruangan, mendapati pendingin ruangan menyala dengan baik, namun mengapa ia merasa tubuhnya panas?

Jaehyuk yang semula masih sibuk memakan makanannya menyadari ada yang salah pada pergerakan dan tingkah laku sang kekasih. Jaehyuk melihat dengan jelas wajah Asahi yang berubah merah padam. Bahkan leher Asahi tampak basah karena berkeringat.

"Asahi, kau sakit?" panggil Jaehyuk sambil menempelkan tangannya pada kening Asahi, memeriksa apakah si manis sakit atau tidak.

"Me–menjauhlah" erang Asahi atau tepatnya lebih terdengar seperti desahan tertahan.

Pinocchio | Jaesahi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang