©ahsahie
"Ibu dan ayah akan menghubungi kalian nanti" ucap Jisoo seraya mengusap pergelangan tangan Asahi dan Haruto, diikuti oleh Hanbin yang memeluk kedua anak adam itu secara bergantian
"Jaga diri kalian baik-baik"
Tepat 1 minggu setelah digelarnya resepsi pernikahan mewah Jisoo dan Hanbin, kini kedua pasangan suami istri itu berada di bandara, hendak melangsungkan honeymoon pertama mereka, tentunya tanpa kedua putra mereka.
"Nikmati liburan kalian" balas Haruto sambil melambaikan tangannya keatas, melayangkan senyuman manis sambil menatap kepergian kedua orang tua mereka.
Asahi hanya bisa melambaikan tangannya sambil tersenyum kecut. Tentu tak melupakan fakta bahwa selama 1 minggu ini, ia hanya akan benar-benar berduaan bersama Haruto di rumah.
Pikirnya, tega sekali ayah dan ibu meninggalkannya bersama dengan sang adik yang melenceng, atau lebih tepatnya kelebihan hormon.
Jisoo dan Hanbin sudah benar-benar menjauh, punggung mereka bahkan sudah tak tampak di pandangan Asahi. Asahi menghembuskan nafasnya kasar sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, menyisyaratkan Haruto untuk cepat berjalan agar mereka bisa pulang.
"Ingin mampir ke suatu tempat untuk makan?" tanya Haruto sambil menarik tangan Asahi tuk ia genggam, walau akhirnya Asahi justru menjauh dan pura-pura tidak menyadari kehadirannya.
"Asahi.." panggil Haruto sekali lagi, dibalas gelengan pelan dari si manis.
Haruto menghembuskan nafasnya kasar, pertanda menyerah oleh keputusan Asahi. Namun tiba-tiba sekelibat hal muncul dalam benaknya.
"Bukankah kita ada jadwal kuliah pagi besok?" tanya Haruto sambil menoleh kearah Asahi, dan betapa terkejutnya ia mendapati Asahi bahkan tak berada disampingnya.
Haruto menoleh kebelakang dan mendapati Asahi tengah berjalan bak seorang anak kecil sambil melompat, mengikuti pola lantai bandara yang tak beraturan.
Haruto tersenyum lagi untuk yang kesekian kali, menggigit pipi bagian dalamnya menahan gemas akan setiap tingkah yang Asahi lakukan tanpa sadar mengundang afeksi Haruto.
Haruto melangkah kecil kearah Asahi, menarik tangannya pelan lalu mengunci pergerakan jari-jarinya sambil memasukkan tangan itu kedalam saku jaketnya.
Asahi memberontak kesal, "Lepaskan!"
"Kita harus cepat pulang. Besok ada jadwal kuliah pagi, kau tak ingat?"
Asahi meringis pelan, ia benar-benar lupa karena terlalu sibuk dengan pernikahan kedua orangtuanya serta meriset berbagai cara untuk menghindari adiknya, "Aish, aku lupa"
Haruto sudah dapat melihat mobil mereka dari kejauhan. Kemudian ia membukakan pintu untuk Asahi dan mengusap kepala si manis, berniat melindungi Asahi jikalau kepalanya terbentur, memastikan Asahi masuk kedalam mobil dengan selamat.
Setelah Asahi masuk kedalam mobil, Haruto memutar langkahnya mengelilingi mobil dan membuka pintu kemudi. Memposisikan tubuhnya dengan baik, tak lupa memasangkan sabuk pengaman untuk dirinya sendiri.
Haruto menoleh kearah Asahi, dimana kakak nya itu sudah memejamkan mata dan bersandar pada jendela mobil pertanda mengantuk. Haruto menarik tubuhnya mendekati Asahi, mendekatkan wajahnya pada ceruk leher si manis dan meraih sabuk pengaman serta memasangkannya dengan perlahan.
"Eohh"
Lenguhan Asahi terdengar begitu dekat pada indra pendengaran Haruto. Asahi tersadar dari kantuknya dan menoleh kesamping, mendapati Haruto yang benar-benar sangat dekat dari jangkauannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinocchio | Jaesahi ✓
FanfictionTentang Hamada Asahi, pria manis berusia 21 tahun yang kesulitan berbohong. JAESAHI & HARUSAHI AREA [END] Start : 20 August 2021 Finish : 31 December 2021 ❗Indonesian, Baku, Mature❗ ⚠️ BXB CONTENT (BOYS LOVE), INCEST, MENTIONING DEATH & RAPE ⚠️ 🚫 H...