Malu rasanya mengkhayalkan seorang Dermaga menciumnya, mungkin saja hal itu tidak akan pernah terjadi dikehidupan Ara.
"Udah gue mau pulang," ucap Aga setelah Ara terbangun dari lamunannya.
Ara kembali menghadang Dermaga dengan kedua tangan mungilnya itu,"Kalau kak Aga mau pulang Ara akan laporin ke pak Jojo," ancam Ara.
Dermaga memutarkan bola matanya setelah mendengar perkataan Ara barusan,"Dasar cepu!" umpat Dermaga yang berbalik dan kembali duduk dikursi koridor.
"Kak Aga jangan kemana mana temenin Ar sampai selesai pokoknya," ucap Ara sambil mengepel lantai koridor.
Dermaga tak membalasnya dia hanya berbaring bosan dikursi koridor dan hanya memperhatikan Ara dari tadi mengoceh seperti burung yang ada dirumahnya.
"Kak Aga dengerin gak sih?" tanya Ara rada kesal.
"Hmmm,"
Ara mendekat setelah mendengar balasan Dermaga, "Kak Aga kalo Ara ajak ngobrol itu dibales, jangan bikin Ara kayak orang gila bicara bicara sendiri," omel Ara.
Dermaga hanya menutup muka dengan otot lengannyaa itu, dan setelah Ara ngomel panjang lebar sebuah dengkuran keras terdengar, "z z z z z z z" dengkur Dermaga.
"Dasar Kak Aga, diajak ngobrol malah tidur" kesal Ara.
Setelah Ara pergi melanjutkan bersih beesihnya, Dermaga melirik dari sela sela lengannya dan tertawa kecil, "Dasaar," gumam Dermaga tersenyum tipis.
Ara melanjutkan hukumannya dengan ekspresi datar, masih ada rasa kesal karena omongannya tadi tak digubris sama sekali oleh Dermaga.
"Heii," panggil Dermaga.
Ara terkejut ternyata Dermaga hanya pura pura tertidur,"bukanya tadi tidur ya?" balas Ara dengan nada kesal.
"Siapa?"
"Ya kakak lah," kesal Ara karena masih bertanya padahal sudah tahu jawabannya.
"Lo nggak lelah apa?" tanya Dermaga tiba tiba.
Ara terdiam sejenak, mencerna benar benar pertanyaan barusan takutnya nanti han halusinasi Kiara saja, "Hah?" tanya Ara pura pura tak mendengar.
"Emang lo nggak capek?" tanya Dermaga memperjelas pertanyaannya.
Ara tak percaya Dermaga mempertanyakan hal itu kepada dirinya, "Kenapa tanya begitu?" tanya Ara.
"Emang salah gue tanya begitu?" tanya Dermaga heran.
"Bukan begitu, tapi aneh aja kak Aga tanya kayak gitu ke Ara," jujurnya.
"Pulang aja ayok, kasian gue liat lo sejam ngepel tuh lantai," ucap Dermaga yang benar benar membuat detak jantung Kiara berdecak kencang.
Bagaimana tidak ternyata dari tadi Dermaga memperhatikan dirinya bahkan mengkasiani Ara karena kelelahan,"tapi bener nggak papa kalo kita tinggal?" tanya Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERMAGA [END]
Teen Fiction- Tempat Berlabuhnya Wanita Wanita Cantik - Dermaga Abimana anak kepala sekolah sekaligus kapten basket di SMA Angkasa. Sedangkan ada anak kelas sepuluh bernama Kiara yang menaruh hati kepada Dermaga dan menantang dirinya untuk mendapatkan hati Der...