38. PENELEPON MISTERIUS

1.4K 128 42
                                    

Dermaga berjalan santai menuju kamar Soraya, dengan tatanan sedikit serius cowok itu membuju Omanya untuk menampungnya disini untuk sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dermaga berjalan santai menuju kamar Soraya, dengan tatanan sedikit serius cowok itu membuju Omanya untuk menampungnya disini untuk sementara.

Alasannya tentu Soraya sudah tahu, dia tahu betul sifat Abimana seperti apa kepada Dermaga. Toh, Dermaga juga sering menceritakan keluh kesahnya tinggal dengan Abimana.

"Udah, tinggal aja disini dulu," ucap Oma Soraya.

"Rumah Oma kan rumah kamu juga sayang," ucap Soraya mengelus pipi Dermaga. Soraya berdiri Karena merasa perbincangan ini sudah selesai.

"Gih sana makan ajak pacar kamu makan," ucap Soraya.

"Makasih Oma," balas Dermaga lalu keluar dari kamar Soraya dan meninggalkan Omanya rehat sebentar dikasurnya.

Dermaga menuruni tanggapan dengan semangat, akhirnya dia dapat tinggal dengan orang yang benar sayang sama dia. "Ara sayang?!" panggil Aga.

"Apa?"

"Ayo makan," ajak Dermaga menaruk tangan Ara yang dari tadi menatap televisi.

Dermaga menunjuk Atlanta juga untuk makan bersama dengan mereka, "Ayo buruan," ucap Dermaga tidak sabar karena mereka berdua sangat lamban.

Tidak mau lagi menunggu, dengan cepat tangan Dermaga menarik badan Ara dari sofa hingga terangkat dan mendekap didadanya. Tangan kanannya Dermaga menahan kepala Ara dan tangan kirinya menahan kakinya.

"Agaa!" seru Ara yang sedikit terkejut akibat perbuatan pacarnya itu.

Pipinya berubah menjadi merah merona secara tiba-tiba, jangan tanyakan jantungnya. Tentu saja jantung gadis itu sudah tidak bisa terkontrol.

"Ayo Makan tuan putri," ucap Dermaga yang wajahnya begitu dekat dengan wajah Ara.

Ara hanya menahan ekspresinya malu, jantungnya tak berhenti berdecak kencang. "Agaa," gemas Ara.

"Ehemm! ada yang uwuphobia disini," sindir Atlanta tajam.

Mendengar ucapan itu Dermaga sedikit menahan tawanya. Tatapan Dermaga sekarang menatap Ara tajam, dan dengan cepat cowok itu mencium bibir Ara didepan Atlanta.  CUP!

"Gilak! Harus banget ya didepan gue kayak gitu!" kesal Atlanta.

"Mana lama lagi!" dengusnya.

Cowok yang masih mengenakan seragam sekolah itu menurunkan pacarnya dari gendongannya. Ara menoleh kearah Atlanta yang tampak sedikit kesal.

"Maaf Atla tadi kelepasan," gurau Ara.
"Ngapain minta maaf?" timpal Dermaga.

"Diemm," ucap Ara yang mencubit perut Dermaga.

•••

Hari sudah semakin sore, Ara lupa untuk mengabari Karina jika hari ini akan pulang terlambat. Tetapi saat gadis itu mencari ponselnya ternyata dapat nontifikasi jika ponselnya lowbat.

DERMAGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang