Semalam Ara pulang tepat waktu , dan untung saja Kirana tak tahu jika Ara kemarin sempat masuk rumah sakit. Kemarin saat dimobil Dhito Ara melepaskan kain yang terikat dikepalanya.
Masih jam enam sih, tetapi Ara selalu rutin untuk jalan pagi yang baik untuk kesehatannya. "Mama mau kemana?" tanya Ara yang baru selesai jogging.
"Ke pasar bentar."
Ara mengangguk, lalu masuk kedalam rumahnya. Begitulah Kirana lebih suka ke pasar daripada beli bahan atau makanan dari supermarket.
Setelah Kirana pergi Ara melangkahkan kakinya untuk segera kedalam untuk segera mandi. Tetapi sebelum Ara masuk terdengar ada suara motor mendekat dan berhenti dekat dari arah Ara berdiri.
Ara menoleh, dan tampak disana laki-laki dengan tatapan manisnya duduk dimotor merahnya tersenyum manis kepada Ara. "Aga!" panggil Ara.
"Pagi Sayang," sapa Dermaga.
Senyuman girang terukir jelas dari wajah Ara. "Ngapain pagi pagi kesini?" tanya Ara mendekat.
"Ya emangnya ke rumah pacar pagi pagi nggak boleh?" goda Dermaga.
"Ya boleh sih," ucap Ara tersenyum malu.
"Masuk yok!" tambah Ara.
"Enggak usah, tapi Ara mau nggak gue aja ke rumah pohon lagi?" tanya Dermaga.
Dengan sumringah Ara menganggukan kepalanya. Kiara tak bisa menolak untuk diajak ke rumah pohon tersebut. Tempat yang menurut Ara tempat terindah.
Ara masuk ke kamar untuk ganti baju," Bentar Ara ganti baju dulu," ucap Ara
Dermaga mengangguk dan duduk dikursi teras milik Ara. Tak lama kemudian Kirana datang dari kejauhan. "Wah Kamu lagi?" ucap Kirana yang melihat Dermaga datang lagi kerumah ini.
"Iya tante," ucap Dermaga mencium punggung tangan Kirana.
"Mau kemana?" tanya Kirana.
"Mau pergi sebentar tante, Ara saya ajak boleh kan," izin Dermaga.
Kirana tersenyum manis, dan memperbolehkan Dermaga jalan dengan Ara dengan satu syarat yaitu harus sarapan terlebih dahulu. "Nggak usah repot repot tante," ucap Dermaga.
"Ya udah kalau nggak mau, Ara nggak boleh ikut," Ucap Kirana.
Dengan tak enak hati Dermaga menerima permintaan Kirana untuk sarapan dirumah Ara. "Ya udah tante yang menang," ucap Dermaga.
"Ya udah yok masuk!" ajak Kirana.
Dermaga masuk ke rumah Ara. Tetapi Ara masih didalam kamarnya untuk mempersiapkan dirinya sedangkan Dermaga menunggu di ruang makan.
Mendengar ada suara Kirana dari dapur, Ara teriak dengan kencang dari Kamarnya. "MAMA!! ARA TINGGAL SEBENTAR NGGAK PAPA KAN?" teriak Ara.
"Iya, sarapan dulu yang penting," ucap Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERMAGA [END]
Novela Juvenil- Tempat Berlabuhnya Wanita Wanita Cantik - Dermaga Abimana anak kepala sekolah sekaligus kapten basket di SMA Angkasa. Sedangkan ada anak kelas sepuluh bernama Kiara yang menaruh hati kepada Dermaga dan menantang dirinya untuk mendapatkan hati Der...