Mata Ara terbelalak tidak percaya, sekarang yang dihadapannya berdiri cewek yang selama ini menjadi sahabatnya sekaligus tempatnya mencurahkan isi hati. Bintang Andromeda.
"Bintang?!"
"Kenapa Ra?" Tanya Bintang sinis.
Ara berjalan mundur, "ngapain lo ada disini?!" Tanya Ara getir.
Didalam benaknya cewek itu sedang berperang, ingin hati tidak bersangka buruk menuduh sahabatnya tapi dengan adanya Bintang disini mungkin menjawab pertanyaan dikepala Ara.
"Ngapain? Bukannya kebalik? Ngapain Lo disini?!" Tanya Bintang serius.
"Gue kesini karena Aga,"
Mendengar nama itu Ara sebut, detik itu juga Bintang dengan kasar meludah ke sembarang arah. "Cuih! Cowok modelan kayak dia masih lo pertahanin?!" Seru Bintang.
Ara menggeleng tidak percaya padahal selama ini Bintanglah orang yang Ara ceritain semua tentang Dermaga, tapi sekarang kenapa dia berbuat seperti ini?
"Binn, tapi dia Agaaaa, orang yang gue sayang." Terangnya polos.
Bintang terkekeh sinis, cewek itu malah menyuruh cowok disekitarnya untuk mengikat Dermaga, Niko, Megan, dan juga Atlanta.
Ara mencoba menahannya tapi apadaya tenaganya terlalu kecil untuk melawan empat cowok bertubuh atletis. "Bin, kenapa lo tegaa?!" Seru Ara.
"Tegaa?!"
"Dia orang yang jadiin Lo bahan taruhan, Ra inget itu. Dia hampir aja rebut kesucian Lo dan rebut kesucian banyak cewek." Terang Bintang yang geram jika harus membahas kesalahan Dermaga.
"Tapi Dermaga sudah berubah Binnn, Lo tahu itu." Sambarnya.
"Berubahhh?! Ingat ngerubah cowok kayak gitu enggak semudah membalikan telapak tangan, Ra." Terangnya.
"Orangnya bisa berubah, tapi Lo pikir korban dia yang bejibun itu enggak?" Tambahnya.
Ara terdiam tidak bisa berkata-kata lagi, tetapi tanpa Ara sadari sebuah suara berat terdengar dari belakang telinganya. Benar, itu Dermaga. Cowok itu sepertinya sudah sadar dari pingsannya.
Melihat Dermaga tersadar, cowok disamping Aga mengambil posisi untuk memukulnya lagi agar pingsan. Tetapi sebelum itu, Bintang lebih dulu melarangnya, dia ingin tahu seperti apa reaksi Dermaga.
"Raaa?" Lirih Dermaga dengan suara serak.
Ara menoleh kebelakang dengan cepat, memegang wajah Dermaga dengan kedua tangannya. Ara menatap Dermaga nanar, "kenapa?" Tanyanya polos.
"Bintangg, dia yang—" ucapan Ara terpotong.
Suara nyaring Bintang lebih dulu menyambar Ara, "Iyaa, guee!" Ucapnya percaya diri. Bintang mendekat kearah Ara dan menariknya agar menjauh dari Dermaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERMAGA [END]
Ficção Adolescente- Tempat Berlabuhnya Wanita Wanita Cantik - Dermaga Abimana anak kepala sekolah sekaligus kapten basket di SMA Angkasa. Sedangkan ada anak kelas sepuluh bernama Kiara yang menaruh hati kepada Dermaga dan menantang dirinya untuk mendapatkan hati Der...