19. KECELAKAAN

2.6K 262 108
                                    

Ada satu maaf yang tidak bisa kita maafkan yaitu permintaan maaf dari seorang Dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada satu maaf yang tidak bisa kita maafkan yaitu permintaan maaf dari seorang Dokter

Dinda pergi menjauh dari Aga dengan jari tengah diacungkan. Dermaga benar benar lega bisa mengatakan itu semua didepan Dinda. Tetapi apa yang akan terjadi setelah ini?

"Gilak? Serius lo Ga?" tanya Megan.

Dermaga tak menjawab, dia pergi dari tempatnya berdiri dengan mengacak acak rambutnya sendiri. Melihat tingkah laku sahabatnya itu Niko dan Megan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Tunggu wei Gaa!" teriak Niko.

Dermaga tak menuju ke kelasnya tetapi ke tempat favorinya yaitu kantin mbak Siti. Dermaga membaringkan badannya dan menutup wajah dengan lengannya.

"Mbak Coklat dingin 3!" teriak Niko.

"Sama mie goreng satu mbak!" tambah Megan.

"Lo mau maka mie goreng itu sendiri?" tanya Niko.

"Ya iya lah! Mau gue suapin?" decak Megan.

Niko menepuk kepala Megan keras yang membuatnya sedikit kesakitan. "Kalau pesen tuh temennya ditanya dulu gue kan juga laper bodoh!" Dengus Niko.

"Apaan! Susahnya teriak apa coba! tinggal ngomong ke Mbak Siti!" tambah Megan.

Dermaga menutup erat telinganya karena kegaduhan yang diperbuat sahabatnya itu. "Ngapain ribut aja anjir!" heran Dermaga.

"Eh gue kira lo tidur," ucap Niko.

"Mana bisa gue tidur kalau kalian ribut aja kek kucing sama tikus," Dengus Dermaga.

Tak lama Mbak Siti datang dengan pesanan yang dipesan Niko. Dan setelah itu kembali lagi dengan pesanan yang dipesan Megan. "Nih Ga lo minum biar adem tuh kepala," ujar Niko.

"Tumbenn, ini gratis kan?" goda Aga.

"Iyaalah gratiss! gue traktir!" Balasnya.

"Asyikk!" seru Megan.

"Apaan asyik-asyik! Lo bayar sendiri!" ketus Niko.

Raut wajah Megan berubah drastis. Tetapi Niko puas bisa ngerjain Megan kali ini. Bukan marah kepada Niko tetapi Megan malah melempar pertanyaan kepada Dermaga.

"Benaran Ga?" tanya Megan.

Dermaga yang mengaduk aduk minumannya dan keningnya tiba-tiba mengernyit karena pertanyaan Megan. "Apanya yang beneran?" Tanya Dermaga balik.

"Ya yang lo omongin ke Dinda tadi?"

Dermaga dengan santai mengangguk, dan menjelaskan semua perasaannya ke Dinda, “Dan lo beneran jadian sama Ara?" tanya Megan.

"Kan gue udah bilang kemarin, gue udah jadian tapi belum ngetuntasin aja," jelas Dermaga sambil meminum minumannya.

"Lo nggak suka beneran sama Ara kan Gaa?" tanya Megan hati hati.

DERMAGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang