Langkah gadis yang mengenakan seragam putih abu-abu itu seirama dengan teman sebangkunya yaitu Bintang. Kedua gadis itu berencana untuk pergi kekantin mengisi perutnya yang kosong.
Senyum gadis disamping Ara dapat dibilang awet dari hari-hari sebelumnya. "Lo kenapa Bin?" tanya Ara sedikit heran.
Cewek yang hobi mengikat rambutnya dengan gaya ekor kuda itu menoleh dan menatap Ara tak kalah heran. "Emang gue kenapa?" tanya balik Bintang.
"Gue nggak papa," timpalnya.
Ara menatap Bintang lekat, mencoba menggoda sahabatnya itu. "Lo suka sama orang ya, ngaku!" seru Ara menuding Bintang.
Mendengar hal itu, Bintang hanya terkekeh. "Gue suka sam orang? Nggak dulu deh," jawab santai Bintang.
"Dih, kenapa gitu? Pamali loh, nanti susah cari pacar," Ucap Ara menahan tawanya.
Mendengar hal itu Bintang malah mengeraskan suara tawanya. "Ngapain percaya pamali? Gue emang lagi males pacaran aja," tungkasnya.
"Lagian, cinta sama diri sendiri aja belum tentu bisa ini disuruh cinta sama orang lain," tambahnya.
Mendengar hal itu, Ara malah ikut tertawa karena kata kata itu ternyata bisa keluar dari mulut seorang Bintang. "Caelah! Sok puitis lo!" seru Ara.
Tinggal beberapa langkah lagi mereka tiba dikantin SMA Angkasa, tapi entah kenapa suara samar-samar terdengar dari toilet yang jarang digunakan itu. "Woii!" seru seseorang dari dalam.
Ara menghentikan langkahnya sedangkan tangannya mencegah Bintang untuk berjalan, "Lo denger nggak Bin?" tanya Ara yang fokus dengan suara samar-samar itu.
Bintang menoleh kanan dan ke kiri, pandangannya menyapu daerah disekitarnya. "Suara apa Ra? Suara teriakan anak-anak adanya," ucap Bintang yang merujuk pada siswa yang sedang memesan makanan.
"Sumpah gue dengar sesuatu dari dalam sana," terang Bintang.
"Mungkin setan, atau penunggunya." ucap santai Bintang. "Ayolah, makan aja ngapain ngurusin toilet kosong." ucap Bintang mulai kesal.
"Woooii!" teriakan dari dalam toilet semakin terdengar.
"Tuh, ada orang disana." ucap Ara. Tapi kali ini Bintang menahan langkah Ara untuk masuk ketoilet. "Jangan masuk, toilet ini angker Ra!" seru Bintang.
Iya ada satu tempat yang dipercaya menjadi sarangnya sesosok makhluk halus di SMA Angkasa. Mitos ini sebenarnya sudah ada sudah lama, makanya hanya toilet itu yang jarang dipakai.
Bintang mencegah Ara karena tidak ingin sahabatnya tekena musibah untuk kedua kalinya. "Lo nggak inget apa, dulu ada anak sini hilang setelah masuk toilet ini?" tanya Bintang.
"Lo masih inget kata Osis itu kan la?" tanya Bintang. Memang dulu saat hari pertama masuk sekolah sempat diberi tau tentang hal ini.
"Tapi kasian Bin, Ada orang didalam." gerutu Ara, "Suara itu kayak nggak asing ditelinga gue." sambung Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERMAGA [END]
Teen Fiction- Tempat Berlabuhnya Wanita Wanita Cantik - Dermaga Abimana anak kepala sekolah sekaligus kapten basket di SMA Angkasa. Sedangkan ada anak kelas sepuluh bernama Kiara yang menaruh hati kepada Dermaga dan menantang dirinya untuk mendapatkan hati Der...