Chapter 24 | Situasi Yang Rumit

117 33 0
                                    

Zayed memberhentikan mobilnya. Kemudian, membuka pintu mobil. Disusul dengan Hanan.

Dirinya berdiri di depan sebuah bangunan bercat putih. Rumah Sakit Al-Shifa. Merupakan kompleks pengobatan terbesar dan rumah sakit pusat di Jalur Gaza.

“Terimakasih, Zayed.. ”

Zayed melihat sekilas ke arah Hanan. Lalu, mengangguk singkat. “Mari, masuk ke dalam! ”. Hanan mengangguk.

Di pertengahan jalan, Hanan berhenti dan membuat Zayed bingung. “Ada apa? ”. Hanan menoleh sekilas. Lalu, menujukkan dagunya ke arah barat.

Zayed mengikuti arah dari Hanan. Dirinya terpaku. Seorang wanita tengah duduk sendirian. Tangannya sibuk menulis sesuatu di buku miliknya.

“Dia Haura.. ”

Dengan segera, pria berjubah putih itu datang menghampiri Haura. Zayed pun ikut menyusul dari belakang. “Assalamu'alaikum.. ”

Seketika, pemilik mata hitam itu mendongak. Kedua matanya terpaku menatap pria di depannya. Zayed menatap datar Haura. Sedangkan Hanan mengulas senyum kepada wanita tersebut.

“Saya mencari kamu dimana-mana. Ternyata sudah disini. Untung saja, Zayed membantu saya.. kalau tidak, saya pasti sudah tersesat.. ” ucap Hanan yang tidak dihiraukan oleh Haura.

Wanita bercadar putih itu berdiri. Menggenggam erat sebuah buku di dekapannya. Kedua matanya memanas. Dengan cepat, dia menundukkan kepalanya.

Zayed menatap wanita itu dengan sendu. Dirinya tidak suka, jika Haura bersedih. Memang, Zayed sedang berusaha melupakan wanita di depannya. Namun, tak dapat dipungkiri, hatinya masih mencintai Haura.

Hanan yang melihat reaksi wanita itu pun mengerutkan dahinya. “Kamu kenal Zayed? ”. Haura mengangguk pelan seraya memalingkan mukanya.

“Dia siapanya kamu? ”

Wanita bercadar itu terdiam selama beberapa saat. Membuat Hanan semakin bingung dengan tingkahnya. Pria berjubah putih menatap Zayed dengan inteks.

“T-teman.. ” jawab Haura dengan ragu.

“Saya rasa ada sesuatu di antara kalian berdua.. ”

Dengan cepat, Haura menggeleng. Menghapus butiran-butiran air di sudut matanya. “D-dia h-hanya t-temanku! ”. Hanan menggeleng tegas.

Lalu, dia menganggukkan kepalanya. “Saya tahu, apa dia alasanmu kembali kesini? ”. Haura menggeleng pelan.

“Apa dia juga alasanmu tidak bisa menerima saya? ”. Zayed menipiskan bibirnya.

Apa maksudnya? Bukankah mereka berdua akan melangsungkan pernikahan?

“Apa kamu men- ”

Drrrtt.. Drrrtt

Dengan cepat, Zayed merogoh sakunya. Salah alisnya terangkat. Kemudian, dia menatap Hanan dan Haura secara bergantian. “Maaf, ada telpon.. ” ucap Zayed sambil berjalan sedikit menjauh dari mereka berdua.

“Assalamu'alaikum, Jenderal. Izin bertanya, ada apa? ”

“ ........ ”

“Siap!! ”

Setelah itu, Zayed kembali meletakkan gawainya di saku celana. Lalu, mendekati Hanan dan Haura. “Maaf, aku harus pergi.. ada panggilan tugas”

Hanan mengangguk singkat. Kedua matanya menatap Zayed dengan tajam. Zayed mengernyit bingung.

“Assalamu'alaikum.. ” ucap Zayed seraya meninggalkan kedua insan tersebut. Zayed begitu bingung dengan situasi tadi. Apa maksud dari Hanan? Sebenarnya apa yang terjadi?

oOo

🇵🇸Pray For Palestina🇵🇸

Assalamu'alaikum, Heaven Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang