Menyegel Racun tumbuh perasaan

1.1K 99 1
                                    

Ares terkejut saat memeriksa nya,
"Rei dia .... Dia terkena racun berbahaya dan waktu kita hanya 10 menit saja jika lebih dari itu maka nyawa Rei tidak akan tertolong" ucap Ares membuat mereka menutup mulut.

"Apa!!" Teriak Mereka semua.

"Tidak hiks Kak Rei bangun Will mohon Kak" Ucap Willem.

"Rei bangun Rei lihat lah kami semua selamat jadi bangunlah" ucap Zayn.

"Rei apa kau ingin membuat kami khawatir hiks bangunlah" Ucap Arius.

Xavier langsung menggendong Rei ala Brydal Style.
"Rei bertahanlah, Kakak mohon" ucap Xavier.

Mereka langsung masuk ke akademi dengan terburu-buru.

.
.
.
.
.

Semua murid langsung terkejut mendapati Xavier berlari dengan menggendong seseorang.

"Siapa itu yang di gendongan Xavier Senior?"

"Ya Mana aku tau? Tapi Senior Xavier sangat khawatir"

"Iya kau benar,"

"Bukan hanya Senior Xavier saja tapi Senior Rasya dan yang lain juga ikut khawatir"

Xavier dkk dan teman-teman Rei menghiraukan ucapan mereka. Donn Sensei dan murid lain kembali ke kelas sambil mendoakan yang terbaik untuk Rei.

Sesampainya di ruang kesehatan, Vier langsung mendobrak pintunya membuat yang di dalam terkejut.

"Astaga Vier kau-APA YANG TERJADI TERHADAP PANGERAN REINZO??" teriak Fergus saat melihat Reinzo.

"Dia terkena racun,kumohon sembuh kan dia" Ucap Xavier pada intinya.

Semua yang di dalam terkejut, baru kali ini mereka melihat Xavier memohon untuk Adik Angkat.

"Baiklah kalian bisa keluar, Stuart, Freya kalian tetap di sini" ucap Fergus.

"Kenapa kami harus menunggu diluar?" Tanya Tianzhu.

"Iya kami ingin melihat nya, kami khawatir" tambah Jesper.

"Kami membutuhkan konsentrasi untuk menyembuhkan Pangeran Reinzo" ucap Fergus.

Mereka pun mengangguk dan langsung keluar. Setelah semuanya keluar Fergus dan seluruh anggota Kesehatan

"Astaga Racun nya sudah menyebar" Ucap Fergus.

"Stuart, Ambilkan alat-alat ku, Oksigen nya sangat tipis" Ucap Fergus.

"Baik Prof" ucap Stuart.

.
.
.
.

Di luar Ruang kesehatan, mereka semua menunggu dengan khawatir. Xavier menunggu dengan bersandar di dinding. Brella dan Arra yang masih menangis, Tianzhu berjongkok menyalahkan diri sendiri, Zayn termenung mengenang saat pertemuan nya dengan Rei.

Pokoknya semuanya sedang bersedih, cemas dan khawatir.

"Rei, Kakak yakin kau akan baik-baik saja" lirih Vier.

Di dalam ruangan,
"Freya Ambilkan Jarum Penawar racun tingkat 50" ucap Prof Fergus.

"Baik Prof" ucap Freya. Freya langsung menjalankan perintah Stuart.

"Stuart, kau bantu aku untuk menetralkan racun nya" Ucap Prof Fergus.
"Baik Prof" Ucap Stuart.

Semua nya masih tetap tenang walau waktu tersisa sedikit. Mereka terus berusaha semaksimal mungkin. Freya langsung membawa Jarum penawar nya.

"Kita membutuhkan berapa jarum Prof?" Tanya Freya.
"10 jarum" ucap Fergus.

"Maaf Prof, jarum nya tinggal 7 Prof" Ucap Freya membuat Fergus menjadi menahan nafas.

Reinzo De Von Aurthurian (Another World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang