Reinzo De Von Aurthurian (Another World)

Pengkhianat?!

Saat ini para penduduk yang masih ada ruang penghakiman bergidik ngeri melihat pemandangan di depan mereka. Bagaimana enggak ngeri kedelapan teman Rei dengan tanpa ampun terus menghajar Pemuda itu. Saat pemuda itu ingin bicara, mereka berdelapan tidak memberikan kesempatan untuk berbicara.

"Duagh"
"Bugh"
"Plak"
"Srrrttttt"
"Trank"
"Bugh"
"Pyar"
"Ngeow"
"Trin trin"
"Duarr"
"Kepyar"
"Buagh"
"Kretak"
"Pletak"
"Klontang"
"Setttt"
"Mak joss"
"Trintrin"

Selang beberapa menit kemudian Pemuda itu pun terkapar tak berdaya. Reinzo yang melihat tersenyum puas yang mana Membuat mereka ngeri.

"Prajurit, bawa dia ke penjara, siksa dia sampai mati" Ucap Vierro setelah sadar.
"Di laksanakan Yang Mulia" Ucap serempak prajurit.

Pemuda itu pun di seret ke penjara,
"Rei, apakah Hewan Langit Ringola Primo ini milik mu?" Tanya Vierro.

"Hn,iya" Ucap Reinzo datar.
"Na-tsu, kembali" Ucap Reinzo langsung di mengerti Natsu.

Dalam sekejap Natsu pun langsung menghilang. Setelah melihat Natsu kembali ke Ruang jiwanya, Rei mulai memejamkan matanya. Selang beberapa menit Rei pun kembali seperti semula. Tentu saja melihat hal itu membuat para warga kagum, kecuali Vierro.

"Kau mirip dengan Ringola Primo, jangan-jangan kau adalah kekuatan Primo yang menjadi manusia sekitar beberapa tahun yang lalu" Ucap batin Vierro.

"Jika itu memang iya, maka Ayah takut kehilanganmu setelah tau kau putra primo" batin Vierro cemas Rei akan meninggalkan mereka.

Floxi yang tak jauh dari Vierro tersenyum kecut mendengar batin Vierro.
"Yang Mulia, anda memang benar kalau Rei adalah Putra Primo bukan Rei saja tapi kami semua juga Putra mu Willem adalah Putra Generasi Pertama Ringola, kami bahkan sempat terkejut setelah tau kebenaran itu dari Kyuudaime" batin Floxi.

.
.
.
.
.
.

Saat ini di kerajaan ramai dengan kedelapan penjaga Rei dan Rei sendiri.
"Ayah kenapa kau menahan ku di sini bersama teman-teman ku, aku kan jadi membolos" Ucap Reinzo.

"Tidak ada, Ayah hanya ingin kamu menginap di sini saja Rei, kalau mau teman-teman mu juga boleh kok" Ucap Vierro tersenyum.

"Ayah Aneh" batin Rei yang dapat di dengar Floxi.

"Eum Rei, apa di sini kau pernah menanam Tanaman gitu?" Tanya Arius
"Tentu saja ada, mari aku tunjuk kan" Ucap Reinzo diikuti kedelapan penjaga Rei.

Setelah kepergian kedelapan Penjaga Reinzo, Vierro yang tadinya senyum berubah menjadi datar.
"Jika iya itu benar kalau kau putra primo dan yang akan meneruskannya Ringola, maka aku tidak bisa membiarkan mu berada di luar sana" batin Vierro.

Vierro lalu bergumam kecil,
"Sepertinya aku harus menahan mu di sini, Ayah enggak akan membiarkan mu berada di Ringola karena Ayah sangat menyayangi mu, kau hanya Putra ku" Ucap Vierro pelan.

.
.
.
.
.

Saat ini di taman terdapat sembilan pemuda tampan dan yang satu manis sedang bercengkrama.
"Will, Ayah tadi terlihat sangat Aneh" Ucap Reinzo.

"Ha!!Aku rasa Ayah itu memang aneh dari dulu deh" Ucap Willem enteng.

Arius langsung menabok Willem yang mana itu membuat Willem merintih.
"Omongan mu Pangeran, dia itu Ayah mu lho, nggak takut dosa apa" Ucap Arius.