berangkat

323 38 6
                                    

Keesokan Paginya di istana, ya mereka di suruh menginap setelah membujuk kemarin. Saat ini semua sedang khidmat makan bersama. Yah walau pun terdapat beberapa makanan yang membuat Reinzo menjadi makan sedikit.
"Ayah kenapa ada cake di sini?" Tanya Reinzo.

"Kakak, ini Cake buatan ku, aku yakin Kakak suka, aku yang membuat semua cake nya" Ucap Rekha memotong Si Raja saat akan bicara.

Rekha pun langsung meletakkan Cake nya dipiring Rei.
"Kakak harus makan cake, karena Kakak hari ini akan menjalani misi" Rekha mengatakan nya sambil tersenyum.

Reinzo memutarkan bola mata malas, bukan kah Rekha harus nya tau. Dia itu tidak suka makan cake di saat pagi. Namun, karena Rekha berusaha membuat nya ia menerima itu
"Oh baiklah,aku terima, aku tidak ingin cake yang kau buat dengan susah payah terbuang sia-sia" Ucap Reinzo.

Rekha tersenyum kemenangan, dia memang yang membuat nya. Namun, dia tidak bisa membedakan antara gula dengan garam. Jadi ia bukan memasukkan gula namun garam yg ia masukkan

Reinzo memakan Cake itu ,namun saat cake itu sudah ada di lidah nya. Rasa aneh menjalar dan saat ia mengunyah nya, ia meringis keasinan. Setelah menelan cake nya, Reinzo langsung meminum air nya.

"Kau bisa membedakan antara gula dengan garam tidak sih, asin sekali cake ini" Ucap Reinzo keasinan.

Rekha tentu saja terkejut, jadi yang ia masukan itu garam bukan gula. Gagal sudah ia membuat Rei tunduk padanya.
"Ayah aku langsung berangkat, aku akan jaga diri" Ucap Reinzo langsung pergi meninggalkan acara makan begitupun Tianzhu, Margin dan Willem yang mengikuti dengan wajah khawatir.

"Ck, kalau tidak bisa membuatnya tidak usah sok membuat tanpa resep" Decak malas Vierro pada gadis yang mengaku ngaku anak nya itu.

.
.
.
.
.
.

Saat ini Reinzo dkk berada di kelas, kenapa?, Ya karena mereka belum tau pasti letak nya.

Mereka dengan santai masuk kelas, sepertinya biasa Reinzo sedikit berteriak.
"HALO SEMUA REINZO YANG TAMPAN BAGAI DEWA INI MASUK" teriak Reinzo.

Biasanya mereka menanggapi nya, namun kini mereka terdiam.
"Hey Zo, lesu banget mereka, kau apakan mereka?" Tanya Zayn membuat Reinzo menyentil nya.

"Aku saja tidak tau, uhhh aku lapar" Ucap Reinzo.

"Kau tidak makan tadi?" Tanya Arius.
"Tidak, Rekha tadi membuat Cake, dan aku tidak suka makan cake di pagi hari, namun karena aku baik hati jadi aku mencoba cake nya, rasanya sangat asin" Ucap Reinzo.

Mereka semua mengangguk,
"Hey ayo kekantin hari ini kita bolos aja, soalnya kan nanti kita akan langsung pergi, sebelum itu kita ke ruang kepala akademik dulu" Ucap Vincent dingin.

"Wow baiklah ayo, lagi pula di sini mereka terus mendiamkan kita" Ucap Reinzo.

Saat mereka akan beranjak tiba-tiba...
"Reinzo" panggil seseorang.

Reinzo menoleh dan mendapati Grace di sana.
"Ada apa Grace?" Tanya Reinzo. Namun belum sempat Grace menjawab, tiba-tiba ada seorang Siswa yang memanggil nya.

"Rei kamu dan teman mu yang lain di suruh ke ruang kepala Akademik" Ucap Pemuda itu.

"Baiklah aku kesana" Ucap Reinzo. Pemuda itu langsung pergi.

"Kami Pamit ya teman-teman, dua bulan lagi kita akan bertemu" Ucap Reinzo.

Grace masih memegang tangan Reinzo, semua juga memandang Reinzo.
"Grace, andai saja kau orang pertama yang aku cintai mungkin saat ini kau sudah ku jadi kan Kekasih hati ku" Ucap Reinzo membuat mereka tertegun sedangkan Grace memerah.

Reinzo De Von Aurthurian (Another World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang