Bagian 4

72 21 4
                                    

2 tahun yang lalu

"Maaf, aku nggak bisa sama kamu lagi, Kel." Kata seorang cowok berbadan tinggi, rambut yang menutupi sebagian dari dahi.

"Ma-maksud kamu gimana?" kini suara Kelly bergetar, ketakutan dalam hatinya mulai membesar.

Cowok yang sedang berdiri tepat di depan Kelly manatap kekasihnya dengan penuh kasih sayang, tangannya kini meraih kedua pergelangan tangan Kelly.

"Kel, kalau Tuhan mengizinkan kita bersama, sejauh apapun aku melangkah, aku pasti kembali. Tapi, kalau Tuhan berkata tidak, sekuat tenaga aku mengejarmu, kamu tidak mungkin bisa aku gapai." Katanya dengan penuh kesedihan.

"Nggak! Kamu udah janji sama aku, Ken. Kamu udah janji sama aku kalau kamu nggak bakal tinggalin aku!" Kata Kelly dengan tangisnya.

Kenan. Kehidupan kedua yang ia temukan setelah di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya dan kakak kandungnya. Kenan, yang mampu membawanya pergi dari kehidupan tanpa warna.

Namun, Tuhan berkata lain. Saat Kelly mengharapkan Kenan yang akan menjadi pendamping hidupnya nanti, sebuah ujian dari Tuhan menghantam dan membuat mereka berdua harus berpisah.

Perjodohan. Perjodohan yang sudah di lakukan dari jauh hari oleh kedua orang Kenan, tanpa sepengetahuan Kenan membuat Kenan tidak bisa berkutik. Mau tidak mau, Kenan harus pergi dari kehidupan Kelly.

Berat memang, tapi jika menyangkut dengan kedua orang tuanya Kenan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Kenan melepaskan pergelangan kedua tangan Kelly yang sedari tadi ia pegang. "Kel, aku harap jika kita tidak bisa bersatu sekarang, mungkin di kehidupan selanjutnya." Katanya dengan senyum paksa. "Aku pergi dulu, Kel. Jaga kesehatan, jaga diri kamu baik-baik. Aku sayang kamu Kelly."

Kenan pergi. Pergi dari hadapan Kelly, pergi dari kehidupan Kelly. Kini hidupnya hancur lagi. Kini, hidupnya tanpa penyemangat lagi. Kelly hancur, Kelly sendiri lagi.

"Tolong! Tolong aku! Tuhan ... Kenapa ... Kenapa Kau tega mengambil semua orang yang sangat aku sayangi! Kenapa Tuhan!"

•••

Hari demi hari kehidupan Kelly sangat tidak karuan. Rambut yang tidak pernah ia sisir, wajah yang kusam, baju yang kusut, badan yang mulai mengurus.

Kelly. Kini ia kembali ke masa dimana ia akan berjuang lagi.

"Aku udah capek, aku udah capek hidup seperti ini," tangisnya pecah lagi. Sudah cukup setiap hari ia harus menangis.

•••

Semakin hari semakin kalut
Aku yang sendiri dengan jiwa yang sepi
Aku yang selalu seperti ini
Tanpa ada seorang pun yang menemani

Semakin hari semakin sesak di hati
Semakin hari semakin suram saja hidup ini
Ingin berhenti, namun pikiran tak sejalan dengan hati.

•••

Pasuruan, 23 Agustus 2021

𝐘𝐨𝐮 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang