Bagian 6

58 17 1
                                    

Kelly berjalan menuju dalam rumah dengan kaki yang pincang. Saat ia lihat ke kiri ada sepeda yang sedang bertengger disana. Kelly panik dengan sekuat tenaga berjalan cepat untuk menuju ke dalam rumah meskipun kakinya sakit.

Saat membuka pintu, ternyata tidak terkunci. Seingatnya ia sudah mengunci pintu rumahnya dengan benar. Apakah ada maling?

Pikiran Kelly pun negatif, saat dilihat tidak ada orang di ruang tamu. Namun, ia terdiam di tempat saat telinganya mendengar tv di ruang keluarga menyala.

"Ngapain kamu!"

Cowok itu tak menggubris perkataan tuan rumah, ia justru tambah nyaman dengan posisi duduknya saat ini. Kaki yang bersila dengan badan bersandar ke sofa.

Dengan kesal, Kelly berjalan ke arah tv. Ia berdiri tepat di depan tv yang sedang di tonton oleh Yoga?

Kelly menghembuskan napasnya malas, Yoga lagi Yoga lagi. "Keluar dari rumah aku sekarang!" tekannya.

"Nggak." Jawab Yoga singkat dan jelas.

Apa katanya? Tidak? Memangnya siapa tuan dari rumah ini dengan seenak jidat masuk tanpa izin, lalu menonton tv juga?

"Terserah." Kata Kelly yang kemudian pergi dari ruang tv. Percuma juga jika ia emosi akan sia-sia, hanya membuang tenaga.

Kelly berjalan menuju kamarnya. Ia segera mandi dan mengganti baju. Saat sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur, ternyata Kelly tertidur.

Sore sudah menghilang tubuh gadis itu menggeliat. Perlahan matanya mulai terbuka dengan meregangkan otot.

"Capek banget ya," katanya. Sesaat Kelly melirik jam yang berada di atas nakas. Ia terkejut, sudah malam atau sudah subuh?

Dengan cepat ia berlari menuju jendela kamar. Ternyata masih malam.

Saat sedang melamun, ternyata perutnya berbunyi, ia lapar tapi malas rasanya ingin pergi ke dapur.

Yoga? Seketika pikiran Kelly teringat dengan kejadian tadi. Dengan cepat ia berlari menuju ke bawah, memastikan dan berharap jika Yoga sudah pulang dari rumahnya.

Dilihatnya ada tempat sampah di samping sofa dengan tv yang masih menyala. Kelly melihat terdapat beberapa bungkus es cream kesukaannya di tempat sampah dan beberapa juga cemilan lainnya.

Saat dilihat ternyata pelakunya adalah Yoga. Cowok tadi siang itu tidak pulang-pulang dari rumahnya. Kelly melihat saat ini justru Yoga lah yang sedang di tonton dengan tv.

Dengan kedua tangan dilipat di depan dada, kepala yang bersandar ke sofa, kaki yang tetap sama dengan tadi siang, bersila.

Ingin membangunkan tapi tidak tega. Kelly berjalan ke arah tv. Setelah Kelly matikan, dengan kesal ia mengguncang lengan Yoga. Pemilik tangan itu pun mulai membuka matanya.

"Pulang ga!" usir Kelly. Ia tidak suka dengan kehadiran orang ini. Ia lebih suka sendiri di rumahnya. Bukan apa, semenjak keluarganya pergi, ia lebih suka dengan suasana sepi. Lebih tenang menurutnya.

Dilihatnya Yoga masih mengumpulkan nyawa, "lo ngusir gue?" tanya Yoga.

Ya jelas, apa dia tidak mendengar? Seolah-olah rumahnya sendiri dengan seenak jidat ia menghabiskan cemilannya dan beberapa es krim kesukaannya.

"Keluar dari rumah aku sekarang atau ..."

"Atau apa? Apa? Lo mau lari keluar rumah terus mau teriak kalau gue maling biar semua tetangga lo keluar dan gebukin gue?" ucap Yoga yang kini sudah berdiri berjarak dekat dengan Kelly. "Lo tega ngusir gue saat mau hujan gini? Parah lo!"

"Ga peduli, cepet pergi dari rumah aku sekarang!" tegas Kelly. "Cepet pergi!" Kelly yang kesal mulai mendorong tubuh Yoga. Mau tidak mau Yoga harus pergi, meskipun ia tahu sebentar lagi pasti akan hujan.

"Kalo bisa enyah dari bumi sekalian!"

•••

𝐘𝐨𝐮 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang