Bagian 10

57 16 1
                                    

"Yoyo!"

Panggil seorang gadis dari arah belakang mereka.

Kelly terkejut, ia seperti kepergok berkencan dengan pacar orang.

"Hei," kata cowok tinggi itu dengan memeluk gadis yang berlari.

"Kenalin ini teman aku namanya Nana."

"Halo, Nana."

"Hai, saya Kelly."

Hari ini terasa sebentar menurut Kelly. Saat dirinya bertemu lagi dengan Nana dan Yoyo (?)

Yang membuatnya bingung adalah, ia lupa tidak bertanya siapa nama asli cowok itu. Yoyo, mungkin nama panggilan sayang dari Nana.

"Mikirin siapa?" tanya Yoga tiba-tiba dari arah ruang makan.

"Bisa nggak, sih ..."

"Nggak bisa." Jawabnya langsung tanpa mendengar apa yang akan Kelly katakan.

"Punya malu dikit dong, udah tidur numpang, makan numpang, berak numpang, semuanya numpang. Nggak ada niatan pulang? Emang kamu nggak di cari sama orang tua kamu?" tanya Kelly panjang lebar.

"Orang tua gue sibuk."

"Seenggaknya pulang, bilang sama orang tua kamu."

"Gue udah bilang." Jawab Yoga dengan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. "Bisa nggak sih, lo nggak banyak ngomong?"

"Perasaan dari kemarin diajak ngomong terus,"

"Terus kenapa lo diem?"

"Lagi males aja." Jawab Kelly singkat. Kemudian ia pergi dari hadapan Yoga yang sedang duduk di dekatnya.

•••

Hari ini adalah Minggu pagi. Kelly berniat ingin berdiam diri di rumah, Yoga mulai dari kemarin sudah tidak lagi menunjukkan batang hidungnya di depan Kelly.

Dengan rasa semangat dalam dirinya, Kelly mulai mengotak Atik peralatan dapur. Ia berniat membuat sarapan untuk dirinya sendiri, mungkin karena efek mandi saat pagi, ia sangat bersemangat ingin masak.

"Oke, selesai." Ucapnya setelah selesai memasak sarapan untuk dirinya sendiri.

Kelly berjalan menuju tv dengan senang. Rasanya lega sekali hari ini, seperti ringan dalam dirinya, lepas, tidak ada sesak sama sekali.

"Buat gue mana?"

Damn!

"Dia lagi dia lagi, mau sarapan buat diri sendiri aja nggak tenang udah." Gerutunya dalam hati.

Langkahnya untuk menuju ruang tv yang sangat semangat kini mulai lesu, malas rasanya untuk bertemu Yoga hari ini.

Padahal rencananya ingin sendiri di rumah, menghabiskan waktu nonton tv. Tapi ternyata?

"Buat sendiri aja, ya. Bisa nggak hari ini aja jangan ganggu dulu, aku mau nonton tv sendiri." Kata Kelly sedikit merengek. Alih-alih siapa tahu Yoga menuruti.

Sedangkan Yoga menatap Kelly jengah, "nggak. Kalo mau makan sama nonton tv ya nonton aja, siapa juga yang ngelarang, kan ini rumah lo," jawab Yoga.

"Iya, tapi jangan ganggu," kata Kelly lagi.

"Iya-iya, gue buat makan sendiri, makan sendiri aja di ruang makan, habis itu gue mau tidur." Tukas Yoga yang kemudian berjalan menuju dapur.

"Tidur dimana emang?"

"Kamar lo!" Jawabnya dengan berteriak.

•••

"Halo, Si?"

Sore ini Kelly yang tiba-tiba mendapat telfon dari Sisi. Temannya. Hanya Sisi temannya yang ada di sekolah.

"Lagi di rumah. Kenapa emangnya?"

Namun, selang beberapa detik mata Kelly melotot saat mendengar jawaban dari Sisi temannya di seberang sana.

"Besok-besok aja ya, kalo sekarang kayaknya jangan dulu deh, aku mau di rumah sendiri aja, bukannya nggak mau di ganggu kamu, cuma pengen sendiri aja." Jawab Kelly.

Setelah mematikan telfon dari Sisi, Kelly melihat jam yang tertempel di dinding rumahnya.

Ternyata sudah siang, saat membuka jendela, terlihat jelas jika cuaca sedang mendung. Namun, Kelly seketika terdiam. Yoga.

Ia berlari ke arah kamarnya, memutar ganggang pintu kamarnya dengan pelan. Dilihatnya Yoga yang masih tertidur pulas di atas ranjangnya dengan posisi badan tengkurap.

"Bangun dong! Kata orang dulu nggak boleh tidur tengkurap!" Kelly memukul punggung Yoga dengan bantal guling.

Sedangkan sang empu hanya menggeliat.

"Ada apa, sih sayang ..."

•••

𝐘𝐨𝐮 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang