RH| 09 SESEORANG

29 23 5
                                    

"Rel" panggil Reyhan dari luar gerbang.

Arel yang mendengar seseorang memanggil namanya langsung menuju ke sumber suara.

"Apaan" jawab Arel di depan Reyhan.

"Ikut gua yuk!" Ajak Reyhan entah ingin pergi kemana.

"Kemana?"

"Udah nanti juga lu tau" jawab Reyhan.

Arel masuk ke dalam rumah meminta izin kepada kakek dan neneknya.

***

"Kok lu bawa motor gede sih?"

"Lagi mau bawa aja" jawab Reyhan yang sudah anteng di atas motor sport nya itu.

Sepanjang perjalanan hanya ada suara Gerungan motor saja, yaah kedua manusia ini tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

mereka sampai di satu cafe yang berada di Jakarta pusat.

Arel turun dari motor Reyhan

"Lu ngapain bawa gua ke cafe?" Tanya Arel heran.

"Mau ada yang ketemu sama lu" jawab Reyhan sambil membuka helm full face nya.

Mereka masuk bersama seperti sepasang kekasih yang akan berkencan.

Arel melihat ada seorang pria sedang membelakangi mereka, Reyhan langsung menarik Arel untuk mendekati meja pria asing itu.

Setelah melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang Arel kaget bukan main, jantungnya berdetak 50x lebih cepat mungkin jantungnya akan keluar saat ini juga.

Pria asing itu adalah yusuf Akbar hamizan cinta pertama Arel saat Arel masih kecil dulu, Yusuf atau yang sering Arel panggil Abang suf ini teman main Arel saat kecil dulu.

Arel masih terdiam memandang cinta pertama nya itu sampai guncangan kecil dari Reyhan menyadarkan Arel dari lamunannya.

"Malah bengong, duduk sini" titah Reyhan sambil menarik kursi.

Di cafe ini ada meja bundar dengan 3 kursi dan Reyhan menyuruh Arel untuk duduk di sampingnya tepat di depan Yusuf.

Reyhan melihat kecanggungan di antara mereka, dia memiliki rencana agar Arel dan Yusuf bisa berbincang berdua.

"Bang gua ke toilet dulu ya" ucap Reyhan kepada Yusuf.

"Iya" jawab Yusuf dengan senyum hangatnya.

Arel memegang tangan Reyhan dan menggeleng kecil seolah tau apa yang sedang Reyhan lakukan, tapi Reyhan hanya tersenyum sambil melihat Arel.

Reyhan pergi meninggalkan mereka dengan Suasana canggung ini, hingga Yusuf membuka suara.

"Rel" panggil Yusuf.

"Iya bang" jawab Arel.

"Kok kamu makin gede makin cantik sih" Yusuf terseyum manis melihat pipi gadis di depannya ini memerah.

"Eh... makasih bang" jawab Arel masih dengan pipi yang memerah bagai tomat.

Arel merasakan pipinya memerah, dan berharap Yusuf tidak menyadari perubahan pipinya ini.

"Pipinya kenapa merah gitu?" Dengan entengnya Yusuf bertanya seperti itu, Arel langsung salah tingkah dan langsung ingin menghilang dari muka bumi.

"Eh..itu..."

"Haha jangan canggung gitu dong, kan dulu kamu masih suka Abang suf gendong di punggung" tawa Yusuf.

"Dih flashdisk" jawab Arel.

REL & HAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang