Setelah pesta di rooftop selesai, suasana semakin tenang. Teman-teman Reyhan satu per satu mulai pulang, menyisakan beberapa orang yang masih berbincang di ruang tamu. Arel dan Reyhan duduk di sofa teras rumah, dengan secangkir kopi hangat di tangan mereka. Arel menatap langit yang gelap, sementara angin malam yang lembut membuatnya merasa sedikit tenang setelah sekian lama tak merasa seperti ini.
Arel tersenyum perlahan. "Gue kangen banget, Rey. Kayak... waktu bareng kalian tuh nggak pernah cukup, ya," katanya sambil menatap langit. Bintang-bintang di atas seakan memberikan rasa nostalgia yang mendalam.
Reyhan, yang sebelumnya duduk dengan santai, mengangkat wajahnya. Ia sedikit terdiam sejenak, seolah meresapi kata-kata Arel. "Gue juga, Arel. Rasanya lama banget kita nggak ngobrol kayak gini, beneran deh," jawabnya, kemudian menatap Arel dengan tatapan yang hangat, seolah ingin mengatakan lebih banyak.
Arel menghela napas panjang, lalu menoleh ke arah Reyhan. "Lo banyak berubah, Rey. Lo sekarang udah ada pacar, ya?" Arel tertawa pelan, tapi nada suaranya menunjukkan rasa penasaran yang jelas.
Reyhan tertawa kecil, merasa sedikit canggung. "Iya, banyak yang berubah, Arel. Tapi bukan cuma soal pacar," jawabnya dengan senyum tipis. "Lo kan tahu, gue nggak suka buru-buru cerita soal hubungan pribadi."
Arel mengangguk mengerti. "Gue ngerti kok. Yang penting lo bahagia." Dia tersenyum lebar, namun ada sedikit perasaan yang tersimpan di matanya. Meskipun dia mencoba tidak terlalu memikirkannya, dia merasa sedikit terkejut karena Reyhan tidak pernah memberitahunya lebih dulu. Tapi Arel mencoba menutupi perasaan itu.
Suasana hening sejenak, dan hanya terdengar suara cicada yang bernyanyi di kejauhan. Arel menunduk, menyadari bahwa banyak waktu yang terlewat sejak terakhir kali mereka ngobrol seperti ini.
"Lo nggak bilang apa-apa, Rey. Tadi Fanny ngasih tahu gue soal pacar lo, dan gue kaget banget," ujar Arel setelah beberapa detik hening. "Gue kira kita masih sama, yang selalu cerita ke satu sama lain. Ternyata lo udah punya hubungan baru dan gue nggak tahu."
Reyhan tersenyum tipis, meskipun ada sedikit kesan canggung. "Iya, gue ngerti kalau lo kaget. Gue cuma... nggak tahu gimana ngomonginnya, Arel. Gue nggak mau lo merasa canggung atau aneh kalau gue kasih tahu. Jadi, ya... lebih baik gue keep dulu aja."
Arel mengangguk pelan, lalu menatap Reyhan dengan senyum yang lebih lebar. "Lo nggak perlu minta maaf, Rey. Justru gue seneng lo udah bahagia. Gue cuma... agak kaget aja. Gue nggak siap untuk mendengar itu."
Reyhan tertawa pelan. "Gue tahu, tapi yang penting lo ngerti, kan? Lo tetep sahabat gue. Nggak ada yang berubah."
Arel mengangguk lagi, kali ini dengan perasaan yang lebih ringan. "Gue ngerti, Rey. Gue senang kalau lo bisa merasa nyaman."
Saat itu, Sarah yang sudah lebih dulu duduk di ruang tamu, muncul di pintu teras. "Eh, Arel, lo nggak ngantuk? Udah tengah malam, loh," katanya dengan senyum kecil, lalu duduk di kursi dekat mereka.
Arel menggeleng, sedikit tertawa. "Gue nggak bisa tidur, Sarah. Masih banyak yang pengen gue obrolin."
Sarah tersenyum dan ikut bergabung. "Malam ini seru banget ya. Penuh kejutan," katanya sambil menatap Arel. "Lo kaget banget tadi pas denger soal pacar Reyhan, kan?"
Arel hanya mengangguk. "Iya, kaget banget. Cuma, ya... gue seneng aja Reyhan akhirnya bisa jalan sama orang yang dia suka."
Sarah kemudian mengalihkan pandangannya ke Reyhan. "Kalo lo, Rey, akhirnya ketemu juga dengan orang yang cocok. Gue sih senang lihat lo bahagia."
Mereka bertiga tertawa ringan. Percakapan pun terus mengalir lancar, dan suasana terasa lebih akrab dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian, Dimas yang baru saja selesai ngobrol dengan teman-temannya datang mendekat. "Eh, kalian ngomongin apa sih? Kayak serius banget," tanyanya sambil duduk di kursi yang ada di dekat Arel.
Arel melihat Dimas dan tersenyum. "Gue sama Reyhan lagi ngobrol soal pacarnya dia yang baru. Kayaknya dia nggak terlalu nyaman ngobrolin ini ke gue, jadi gue cuma ngertiin aja," jawabnya sambil tersenyum.
Dimas nyengir. "Ah, udah lah, lo pasti lebih ngerti kok. Reyhan sih kalo soal kayak gitu nggak mau buru-buru cerita."
Reyhan hanya mengangkat bahu, terlihat santai meskipun ada sedikit rasa malu di wajahnya. "Emang susah sih ngomongin soal pacar. Gue takut bikin suasana jadi canggung."
Arel tertawa. "Nggak perlu takut, Rey. Kita semua udah gede, kok. Lo bahagia, kita seneng, itu aja."
Dimas ikut tertawa. "Iya, benar. Biarin aja Reyhan ngambek. Pacarnya ada, sahabatnya juga ada, jadi nggak usah terlalu pusing."
Mereka tertawa bersama, dan suasana yang tadinya canggung berubah menjadi lebih hangat. Arel merasa lebih dekat lagi dengan teman-temannya, meskipun beberapa hal sudah berubah. Malam itu, meskipun mereka sempat terkejut dengan banyaknya kejutan, mereka akhirnya bisa kembali menikmati kebersamaan.
Setelah beberapa lama, Fariel datang dan duduk di sebelah Arel. "Eh, lo berdua nggak mau cerita lebih banyak? Gue merasa kayak kalian ada yang disembunyiin dari gue deh," katanya sambil tersenyum nakal.
Arel menatap Fariel dan tertawa. "Gue sih nggak ada yang disembunyiin. Cuma cerita soal pacar Reyhan aja."
Fariel menggeleng. "Arel, lo udah cukup lama nggak balik ke Jakarta, kan? Kenapa nggak lebih sering aja ngobrol sama kita?"
Arel sedikit tersenyum, merasa semakin nyaman. "Gue tahu, Far. Makanya gue senang banget bisa balik, bisa nongkrong bareng kalian lagi."
Arel menatap Reyhan, lalu berkata, "Lo nggak perlu khawatir soal perubahan, Rey. Gue masih sama kok. Gue nggak bakal jauh dari lo."
Reyhan hanya menatapnya dengan penuh pengertian. "Gue nggak khawatir, Arel. Gue cuma seneng akhirnya bisa ngobrol kayak gini lagi."
Mereka berdua tertawa bersama, dan suasana malam itu semakin terasa hangat, dengan setiap tawa dan cerita yang terukir di antara mereka. Ketika akhirnya mereka memutuskan untuk tidur, Arel merasa bahwa meskipun ada banyak perubahan, semuanya tetap terasa sama.
Hai hai
Gimana kabarnya nih?
Semoga sehat-sehat ya.Oh ya mau ucapin terimakasih paling banyak sama kalian yang udah mau vote, komen dan share.
Terimakasih karna masih setia baca cerita ini, yang kadang author nya males up.
Tapi sekarang udah mulai rajin up kok hihihi.
Sampai ketemu di part selanjutnya
Dadah👋Love you all❤️
Salam hangat
Alenaf19
_10 Januari 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/274768889-288-k872784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REL & HAN (END)
Teen FictionReyhan Alexander adalah cowok tampan dengan kepribadian yang bikin banyak cewek terpikat. Sebagai anak dari seorang pengusaha sukses, Reyhan sering terlihat menikmati hidup dengan caranya sendiri. Dia suka melakukan hal-hal spontan seperti keliling...