CINTA KAMU - chapter #10

42 18 2
                                    

Hai Reader !!!

SELAMAT MEMBACA

*****

"Mak.... Ayu berangkat!!" seketika teriakan Ayu terdengar saat menuruni tangga.

"Iyaaa... Kak...!!" Balasan teriakkan Tia dari kejauhan.

"Aaahhh.... udah siap mbak?" kata Arka setelah menghabiskan susu.

'Benar kata Ines, Mbak Ayu melirikkan matanya ke gelas yang masih aku pegang seperti memastikan sesuatu' batin Arka.

"Nih Kak, bawa! Jangan lupa diminum jangan sampe gak!" Penekanan Ines saat memberikan obat.

"Iya, bawel ih... Kakak berangkat dulu ya Dek. Assallamu'alaikum" pamit Ayu pada Ines.

Dan anggukan setuju dari Ines.

"Wa'alaikumsallam" sebagai jawaban dari Ines.

"Mana Mamak Nes? Mau pamit aku. Mbak gak pamit dulu sama Mamak?" tanya Arka pada keduanya.

"Udah dijawab iya tadi sama Mamak" celetuk Ayu.

"Nanti Ines sampein Kak, berangkat aja" timbrung Ines.

"Terimakasih ya Nes. Assallamu'alaikum" ucap Arka dan diiyakan oleh Ines.

"Wa'alaikumsallam kak" jawab ines.

*****

Arka langsung bergegas mengikuti Ayu untuk keluar rumah.

Saat Arka tiba dimotornya dihalaman depan rumah Ayu, Arka hendak menghidupkannya tapi malah ditinggal begitu saja oleh Ayu.

"Eh mbak tunggu, main pergi aja. Aku anter, naik ya, nih helm nya" Arka meraih lengan Ayu setelah turun kembali dari motornya.

"Gak lagi main tuh. Gak mau naik motor juga"

"Terus mau jalan lagi? Mbak lagi sakit loh? Lagian pasti telat kalo jalan udah jam segini"

"Gak ada yang lagi sakit! Dah ah gua duluan. Lo berangkat sana biar gak telat"

"Terus Mbak Ayu beneran mau jal...." ucapan Arka terpotong seketika.

"Lari" jawab singkat Ayu yang bergegas berlari.

"Lah main lari aja dia. Ck"

Langsung saja Arka memarkirkan motornya setelah sebelumnya Arka meminta ijin dari Ines dan saran dari Ines untuk memarkirkan digarasi rumah ini.

Bergegas Arka berlari menyusul Ayu.

*****

"Ngapain ngikut lari?" Ucap Ayu dengan ketus saat menyadari kehadiran Arka.

"Biar Mbak Ayu gak sendirian"

"Terus motor lo?"

"Aku parkir digarasi rumah Mbak Ayu saran Ines"

"Biar bisa ganggu gua lagi pas pulang?"

"Tepat sekali! Emang aku ganggu Mbak Ayu?"

"Banget"

"Gak peduli"

"Ngeselin"

"Mbak juga..."

"Biar bisa sering sama Mbak Ayu terus, gak papa deh kali ini aku gak peduliin rasa keganggu Mbak Ayu karna aku"

"Udah banyak yang gangguin gua"

"Nambah satu lagi gak papa dong Mbak"

"Terserah lo"

CINTA KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang