CINTA KAMU - chapter #20

44 14 3
                                    

Hai Reader !!!

😍😍😍

SELAMAT MEMBACA 

*****

Sebelum pulang Arka berpamitan pada Adit dan juga Oby dipagi hari.

Dan tak lupa Arka pun berpamitan pada Ayu, mengusap sayang pucuk kepala Ayu dengan hati-hati.

Setelah sampai Arka bergegas masuk keruang makan karna tau biasanya keluarganya hendak sarapan saait ini.

"Assallamu'alaikum" sapa Arka kepada anggota keluarganya yang sudah lengkap diruangan ini.

"Wa'alaikumsallam" sambutan dari semuanya.

"Mamah kira kamu juga melewatkan sarapan bersama kali ini" sambut Arini.

"Bagi waktu...hihi..." jawab Arka terkekeh. Dan yang lainnya pun ikut tertawa meledeknya.

"Gak ada niatan kenalin ke ceu-ceu? Siapa tau bisa cocok nemenin ceu-ceu jalan, shopping gitu.." ejek Karin.

"Kayaknya Mbak Ayu gak suka belanja deh ceu, Atau karna masih sekolah ya jadi belum merasa banyak keperluan" terang Arka.

"Oh ya..?" tanya Karin menjeda dan Arka mengangguk "Perasaan ceu-ceu dari kecil suka belanja" lanjut Karin.

"Iya, kalo tau Mamah mau pergi belanja pasti Karin langsung minta ikut" sambung Karran.

"Aku juga gitu" si kecil Arinka ikut bersuara.

"Berarti emang bener Mbak Ayumu itu gak suka belanja, atau mungkin belum ingin" timbrung Arini. Ditengah kegiatan sarapan mereka.

"Ngejaga penampilan gitu gak Ayu? Ceu-ceu gitu soalnya pas SMA dandan minimal" tanya Karin lagi.

"Ribet kayak ceu-ceu gitu?" tanya Arka.

"Ye.. namanya juga cewek, tampil cantikkan wajar" Cibik Karin membela diri.

"Mbak Ayu gak gitu dari penelitianku. Tetep cantik aja gak pernah keliat jelek setiap saat aku lihat" jawab Arka jujur.

"Pertama dan terakhir Mamah lihat memang benar Ayu gadis kecil yang cantik" lanjut Arini. dan disambut persetujuan Arka mengangguk mantap.

"Wah.. Papah jadi semakin penasaran. Menjadi gadis secantik apa wanita yang sudah membuat putra tampan kita satu-satunya dirumah ini tergila-gila" ejek Karan. dan disambut tawa.

"Nanti ya Pah, Mbak Ayu nya belum punya alesan untuk kesini katanya" jelas Arka.

"Tapi semalam aku tanya, orang rumahnya menyetujui niat kita berkunjung kerumahnya" sambung Arka.

"Beneran?!" Arini menjeda.

"Mamah gak sabar ingin berkenalan dengan mereka, siapa tau cocok untuk bersahabat antara ibu-ibu" sambung Arini antusias.

"Papah setuju. Apa orangtuanya Ayu mau menjalin pertemanan dengan kita dari sudut pandangmu A'?" tanya Karran.

"Dari pengamatanku orangtua Mbak Ayu sangat ramah pah. Dari cerita sahabatku yang aku kenalkan kekalian, orangtua mereka juga berteman baik dengan orangtuanya Mbak Ayu. Jadi menurutku itu berlaku sama pada kita" jelas Arka.

"Mah.." Tanya Arka menjeda, dan tatapan tanya dari Arini.

"Gak ada niatan lebih dari bersahabat? dijadiin besan gitu.." sambung Arka malu-malu.

"Ye... Ceu-ceu gak mau dilangkah. Lagian kamu itu masih belum cukup umur minimal lulus sekolah dulu kek" Protes Karin. dan disambut gelak tawa oleh yang lain.

CINTA KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang