Maaf banyak typo
Orang yang sangat ingin Ela hindari, orang yang selalu ibunya ingatkan agar jangan berada dalam jarak yang dekat dengannya, dan orang yang terlihat menyeramkan terutama dengan kedua manik hitam pekatnya di mata Ela, malah sudah berada dalam jarak yang sangat dekat dengannya tadi, bahkan orang itu... Tuan Malik merangkum kasar dagunya. Membuat Ela merasa jantungnya ingin meledak di dalam sana, kedua kakinya lemas bagai jely, dan Ela bersyukur, karena jarak yang dekat dengan Tuan Malik, karena dagunya di rangkum oleh tangan Tuan Malik, ia tidak sampai tumbang tadi.
Dan rasa takut serta cemas pada Tuan Malik, yang sempat hilang karena ada Pak Arman, kini atau saat ini kembali menyapa diri Ela. Di saat Ela sedang ada di dapur saat ini, sedang memotong dan membersihkan dengan tangan gemetar, bawang putih, bawang merah, cabai, dan segala macam yang Ela perlukan untuk membuat nasi goreng yang selalu ibunya----buat, dan selalu menjadi favorit hampir seluruh keluarga besar majikannya, Tuan Malik...., Ayah Tuan Malik dan Ibu Tuan Malik.
Masih Ela ingat dengan jelas, di saat Ela pertama kali menginjakan kaki di rumah ini atau di saat pertama kali mereka, yaitu Ela dan Ibunya kerja di rumah ini, di saat Ela umur 10 tahun, Ibu Ela yang masak nasi goreng untuk sarapan pagi keluarga besar Djatmiko, semuanya langsung suka, terutama Tuan Malik, dan sebelum laki-laki itu tinggal di luar negeri 6 tahun yang lalu, selalu memesan nasi goreng untuk setiap sarapan paginya. Jelas, nasi goreng buatan Ibu Ela. Wajib.
"Kedua orang tuaku tidak membayarmu untuk melamun, Ela!"Ucap suara itu tajam dan dingin, membuat Ela tersentak kaget bahkan pisau dapur yang ada di tangan Ela terjatuh begitu saja dari kedua tangan Ela.
Dan naas dan malang, di saat pisau dapur itu malah menimpa punggung kaki telanjang Ela... Ela jelas reflek memekik sakit, tapi pekikan sakit Ela reflek terhenti di saat...
"Menjijikkan, andai tanganmu yang terluka, pasti darahmu akan mengotori makananku."
"Ceroboh dan sangat tidak becussss!!!"Ucap Tuan Malik dengan nada yang semakin dingin dan tajam bahkan.... tatapan laki-laki itu terlihat sangat sinis, marah dan penuh benci membuat Ela sangat takut melihatnya, dan Ela reflek melangkah mundur.
Tapi, sial! Sial! Sial! Belum selangkah Ela melangkah mundur, tubuh Ela sudah mentok dengan westafel. Dan kedua lutut Ela gemetar hebat di saat Tuan Malik semakin mendekatinya.
Wajar... wajar ibunya menyuruh ia untuk menjauhi dan sembunyi dari Tuan Malik. Tuan Malik menyeramkan, galak, dan pemarah. Tidak cocok apabila bertemu atau dekat dengan ia yang penakut dan sedikit ceroboh. Jadi ini alasan ibu larang aku dekat-dekat dengan Tuan Malik? Ela takut ibu..... jerit hati Ela benar-benar takut dan panik di dalam sana....
"Saya... Saya ceroboh, maafkan saya, Tuan Malik. Maafkan saya....,"
Ucapan Ela terhenti di saat dengan kasar dan secepat kilat, Tuan Malik.... Tuan Malik menjatuhkan tubuhnya di atas lantai, tepat di depan kedua kaki Ela.
Ela... Ela yang kedua lututnya semakin gemetar hebat saat ini di saat Tuan Malik di bawah sana dan saat ini sedang mengelus dan membelai lembut punggung kakinya yang tergores dan tertancap mata pisau beberapa saat yang lalu.
"Tidak... Tidak, Tuan. Jangan seperti ini, saya... saya tidak apa-apa... saya tidak....,"lagi dan lagi, ucap Ela terhenti di saat tangan Tuan Malik yang ada di atas punggung kakinya tadi, kini tangan Tuan Malik sudah ada di atas dan di dalam paha Ela yang mengenakan rok kembang selutut saat ini.
Kedua mata Ela melotot lebar di saat... di saat tangan besar dan lebar Tuan Malik sudah meremas pahanya bahkan sudah menyentuh pusat intimnya di bawah sana...
"Tidak! Anda... Anda jangan kuraang ajar!"Ucap Ela dengan suara gemetarnya.
Dan hampir saja, dengan berani Ela menendang perut Tuan Malik. Tapi, sayang. Dalam sekejap, kaki Ela di tahan dan di tangkap Tuan Malik.
Dan Tuan Malik dalam sekejap sudah membaringkan dan menidurkan Ela di atas lantai.
Dan kedua mata Ela semakin melotot kaget dan tidak terima di saat tubuh tinggi tegap Tuan malik sudah ada di atas tubuh mungilnya saat ini.
"Apa yang ingin anda lakukan....,"Ucap Ela terhenti di saat Ela mendapat tatapan yang super tajam dari kedua mata Tuan Malik yang memerah dan baru Ela sadari, aroma nafas Tuan Malik.... harum aroma alkohol, dan mengetahui hal itu, tubuh Ela semakin menggigil takut saat ini.
Tuan Malik mabuk.... teriak batin Ela sangat takut di dalam sana.
"Aku tidak mabuk, dan aku sadar...."Ucap Tuan Malik membuat Ela kaget.
Ekspresi kaget Ela di balas senyum penuh arti oleh Tuan Malik, dan melihatnya, membuat jantung Ela rasanya ingin meledak di dalam sana....
"Kamu tanya, apa yang ingin aku lakukan padamu?"
"Perhatikan penampilanku, dan akan aku katakan langsung, aku ingin dan sangat penasaran dengan rasa tubuhmu, Ela... Aku Tuanmu dan aku ingin mencicipi tubuhmu sebelum aku menikah dengan Sandra kekasihku. Aku... Aku akan gila, Sayang. Kepalaku rasanya ingin meledak kalau perawa*mu tidak ku dapatkan siang ini juga... dan kamu akan mendapat bayaran atas tubuhmu dan perawanmu yang ku ambil, dan jelas ada uang tutup mulut juga tentang kejadian ini. Kalau sampai calon istriku tahu, kamu, ibumu dan seluruh keluargamu di kampung akan aku hancurkan bagai abu...."
Tbc
Lanjut dan ada yg kepo?
Maunya Malik berhasil nodai Ela?
Malik gagal nodai Ela di part depan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ela (Menikah Dengan Anak Majikan Ibuku)
Romance"Jangan besar kepala, aku mengajakmu tidur bersama di ranjangku, agar para warga sialan itu tidak salah paham, dan anggap aku laki-laki bejat, dan batal menjual lahannya padaku." "Sadar diri, Ela... Kita menikah bukan mauku, kita menikah karena war...