2.

361 42 5
                                    


Gua berlari masuk ke dalam kantor Jaehyun dengan panik. Masalahnya gua tadi telat jemput Grayson dan akhirnya harus Jaehyun yang jemput.

Belum juga gua masuk ke dalam ruangannya, Jaehyun udah berdiri di depan pintu ruangannya dengan tatapan menusuknya. Langkah gua memelan saat gua semakin dekat dengan Jaehyun.

"Jae, sorry. Tad-"

"Grayson nunggu kamu hampir satu jam. Sampe gurunya telfon aku. Kalo nggak bisa jemput ya bilang aku. Kalo Grayson kenapa-kenapa gimana?" Kata Jaehyun.

"Jae, tadi beneran ada pelanggan yang complain. Jadinya, ak-"

"Bukannya itu urusannya Mila?"

Kepala gua terus menunduk lantaran nggak berani menatap mata Jaehyun. Gua tau gua salah, tapi seenggaknya gua punya alasan kenapa gua melakukan kesalahan ini.

"Itu udah kerjaannya Mila. Ngapain kamu urusin itu? Terus Mila ngapain?" Omel Jaehyun.

"Iya, urusan Mila. Tapi, kan tetep aja, Jae. Aku—"

"Segitu kehilangannya kamu sampe kamu lupa sama anak sendiri." Kata Jaehyun.

Mata gua membulat sempurna saat Jaehyun mulai menyindir masalah Rex. Ya, hari ini gua juga susah untuk fokus karna gua masih merasa kehilangan Rex. Tapi, gua nggak suka sama kata-kata Jaehyun.

"Kenapa jadi Rex sih? Nggak ada hubungannya." Kata gua.

"Kamu terlalu sibuk larut dalam kesedihan kamu karna kematian Rex sampe nggak inget buat jemput anak kamu." Kata Jaehyun.

"Jae! Nggak usah sangkut-sangkutin masalah Rex sama Gray deh. Aku udah bilang tadi aku ngurusin pelanggan yang complain." Kata gua.

"Lagi pula kamu juga nggak ngerti kalo ada di posisi aku. Kamu mikirnya aku berlebihan, padahal kamu nggak paham seberapa besar arti Rex di hidup aku. Jangan mikir dia cuma sebatas binatang! Dia yang temenin aku pas kamu nggak ada." Lanjut gua, kali ini disertai dengan emosi.

Gua menggeser tubuh Jaehyun yang menghalangi pintu dan masuk ke dalam ruangannya untuk melihat Grayson di sana.

Di dalam, Grayson sedang sibuk bermain dengan Alessia. Gua bisa bernafas lega akhirnya, walaupun gua masih merasa bersalah karna telat menjemput Grayson di sekolahnya.

"Al, sorry ngerepotin terus, ya." Kata gua.

"Nggak apa-apa, Bu. Saya permisi dulu." Katanya.

Kini gua duduk di samping Grayson yang sedang mewarnai buku gambarnya. Gua mencium pipinya dan juga pucuk kepalanya.

"Sorry, ya. Mama telat jemput Gray." Kata gua.

"It's okay, Ma. Tadi Gray juga seneng kok dijemput sama Tante Lissy."

Tante Lissy? Jadi, yang jemput Grayson tadi itu bukan Jaehyun? Terus Jaehyun ngapain? Gua pikir Jaehyun yang jemput Grayson. Kalo gitu sama aja.

"Bentar ya, Gray." Kata gua pada Grayson sambil berdiri dan keluar untuk menghampiri Jaehyun.

Untungnya Jaehyun masih ada di sana dan kayaknya dia abis ngobrol sebentar sama Alessia. Jaehyun menoleh pada gua setelah dia menyadari keberadaan gua di sampingnya.

"Kamu ngapain emang? Aku kira kamu istirahat terus jemput dia." Kata gua.

"Aku kerja." Katanya lalu masuk ke dalam ruangannya lagi.

Gua hanya bisa menggeleng serta mengendus kesal melihat sikap Jaehyun siang ini. Padahal gua berharap siang ini mood gua bisa membaik setelah bertemu Jaehyun dan Grayson.

Confusion ; Jung Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang