"Grayson!"Gua dan Jaehyun mencari Grayson di seluruh ruangan yang ada di rumah, tapi hasilnya nihil. Nggak ada siapa pun di dalam rumah ini.
Lutut gua terasa lemas dan gua sama sekali nggak bisa berpikir. Nggak mungkin kan Grayson kabur dari rumah. Dia nggak bakalan bisa ke mana-mana. Dia masih terlalu kecil buat kabur.
"Coba telfon Miss Thalia." Kata Jaehyun.
Sesuai sarannya, gua langsung menelfon Miss Thalia yang harusnya tadi ngajar piano di sini. Nggak mungkin Grayson pergi secepet itu. Harusnya jeda antara Miss Thalia pulang sama gua pulang itu nggak lama dan nggak mungkin Grayson bisa pergi.
Sambil menunggu telfon gua diangkat sama Miss Thalia, gua pergi kembali ke kamar Grayson dan membuka lemari Grayson.
Jantung gua rasanya mau keluar dari tubuh gua saat melihat baju-baju Grayson yang berantakana. Gua nggak tau apa yang terjadi sama Grayson.
"Halo, Bu?"
"H-halo, Miss? Miss, tadi pas pulang, Grayson masih ada di rumah kan, Miss?"
"Masih, Bu. Ada apa ya, Bu?"
"Ehm— Grayson nggak ada di rumah, Miss."
"Astaga! Serius, Bu? Tadi dia masih di rumah. Saya suruh dia diem di rumah sama mama papanya pulang."
Gua nggak bisa merespon kata-kata Miss Thalia dan tangisan gua langsung pecah begitu saja. Air mata gua jatuh membasahi pipi gua.
Ada rasa bersalah dalam diri gua karna meninggalkan Grayson sendirian di rumah. Belum lagi hubungan gua sama Grayson lagi nggak baik.
"Bu, tenang aja, ya. Nanti saya bantu cari juga. Saya bakal bantu cari sekarang."
"M-makasih banyak, Miss."
"Sama-sama."
Dengan langkah besarnya, Jaehyun datang menghampiri gua. Di sini gua udah nggak berani ngeliat muka Jaehyun lagi.
"Coba kita dateng lebih cepet." Kata Jaehyun.
Kali ini gua nggak bisa berkata apa-apa lagi. Gua langsung turun dan mengambil kunci mobil Jaehyun dan berjalan keluar rumah untuk mencari Grayson.
"Aku udah bilang ke kamu buat kasih perhatian ke dia loh!" Kata Jaehyun sebelum gua benar-benar melangkah keluar rumah.
Langkah gua langsung terhenti dan tatapan gua kini tertuju pada Jaehyun yang sedang berjalan menghampiri gua di teras rumah.
"Kalo kamu ngurusin dia bener-bener, ngasih waktu kamu buat dia, dia nggak bakalan pergi kayak begini, Lynn." Kata Jaehyun.
"Aku udah berulang-ulang kali bilang ke kamu, tapi kamu kayaknya nggak pernah mau dengerin aku." Lanjutnya.
Rasa sakit dan kesal bercampur jadi satu sekarang. Gua nggak bisa menahan air mata gua lagi. Di saat kayak begini, Jaehyun masih sempat-sempatnya nyalahin gua seakan-akan gua nggak ngelakuin apa yang dia suruh.
"Aku udah lakuin, Jae. Tanpa kamu suruh pun aku udah ngasih perhatian lebih ke Grayson. Aku sendiri nggak paham kenapa dia kayak begini." Kata gua.
"Lakuin apaan?! Kamu tuh lebih mentingin cafe kamu itu daripada anak kamu sendiri, Lynn!" Balas Jaehyun.
Gua nggak bisa berkata-kata lagi. Rasanya semua kata-kata tertahan di tenggorokan gua. Yang ada cuma air mata gua yang mengalir.
Tanpa ada basa-basi lagi, gua pergi meninggalkan Jaehyun dan masuk ke dalam mobilnya. Jaehyun berlari dan ikut masuk ke dalam mobilnya bersama gua.