Setelah Grayson tidur, gua duduk sendirian di ruang tengah dengan teh yang udah gua buat untuk Jaehyun. Terdengar suara pintu rumah yang terbuka, artinya Jaehyun udah pulang sekarang.Jaehyun menaruh tas serta jasnya di atas sofa dan melonggarkan dasinya. Gua tau dia mau bicara sesuatu. Pastinya tentang masalah tadi siang.
"Grayson mana?" Tanya Jaehyun.
"Udah tidur." Jawab gua.
Gua menyodorkan teh hangat yang gua buat untuk Jaehyun tadi saat dia sudah duduk di hadapan gua. Dia menyesap teh tersebut dan menaruhnya lagi di atas meja.
"Ke mana aja tadi?" Tanya Jaehyun.
"Aku di cafe. Aku nggak tau dia pulang cepet." Kata gua.
"Yakin kamu nggak tau? Katanya di grup orang tua udah di kasih tau. Masa orang tua yang lain tau terus kamu sendiri nggak tau." Kata Jaehyun.
Buru-buru gua membuka ponsel gua dan mencoba untuk mencari grup tersebut. Ternyata bener, ada info di sana. Terlalu banyak notifikasi di ponsel gua sampai gua nggak fokus. Gua nggak tau kalo ada informasi penting dari sekolah.
"Grup ini tenggelem. Udah banyak banget chat yang masuk. Aku nggak liat. Sorry." Kata gua.
"Terus? Ya makanya kamu bisa kan pin grup itu. Kamu tau itu grup penting. Gimana sih?" Omel gua.
"Iya, aku minta maaf, Jae." Lirih gua.
Nggak bisa gua sangkal lagi. Ini bener-bener salah gua karna gua memperhatikan grup penting. Gua bener-bener nyesel sama kesalahan gua hari ini.
"Jangan maaf-maaf aja. Anak kita hampir diculik! Kamu nggak mikirin siapa yang bawa dia jalan-jalan tadi? Hah?" Kata Jaehyun.
"Iya, Jaehyun. Aku juga nggak bisa tenang mikirin siapa yang nganterin Grayson hari ini. Aku juga kepikiran, Jaehyun!" Kata gua.
"Terus? Kamu udah ngapain? Udah cari tau siapa orangnya?" Tanya Jaehyun.
Gua bener-bener kesal sama Jaehyun sekarang. Gua rasa gua udah cukup bersabar. Gua tau kalo ini salah gua. Tapi, gua juga nggak suka kalo terlalu ditekan sama Jaehyun seakan-akan gua nggak pernah ngapa-ngapain selama ini.
"Aku udah tanya Miss Thalia. Tapi, nggak ada hasilnya. Kamu jangan bikin seakan-akan aku diem doang, Jae." Kata gua.
"Orang tua Grayson bukan cuma aku. Kita berdua. Terus selama ini kamu ngapain aja selain ngomelin aku? Aku kira waktu itu kamu yang jemput dia. Ternyata Alessia, kan? Jadi papanya Grayson itu kamu apa Alessia?" Kata gua lagi.
"Aku kerja!" Kata Jaehyun.
"AKU JUGA KERJA!"
Mata Jaehyun membulat dan dia menyuruh gua untuk mengecilkan suara gua. Dia mencoba untuk mendekat pada gua, tapi gua mendorongnya.
"Kecilin suara kamu!"
"Kamu pikir aku santai-santai aja selama ini?! Aku bukan cuma urusin cafe. Aku juga urusin kamu sama Grayson." Kata gua kesal.
"Kamu sebenernya nggak perlu-perlu banget kok ngurusin cafe. Ada Mila, kan? Kamu nggak perlu ke cafe setiap hari. Terus selama ini Mila ngapain?" Kata Jaehyun.
"Kenapa sih kamu mikir kayak begitu?" Tanya gua kesal.
Entah udah berapa kali Jaehyun bilang kayak begitu dan gua udah benar-benar muak. Selama gua masih bisa, gua akan ngelakuin semuanya.
"Ya karna kamu emang nggak perlu ke sana setiap waktu. Kamu punya karyawan, punya Mila. Kamu nggak perlu bantu mereka setiap saat, kan? Kamu mendingan fokus sama Grayson." Kata Jaehyun.