"Huaaa!!! Dingin banget!!"Grayson menjerit kedinginan. Ya, namanya juga dia nggak biasa sama cuaca musim dingin di Jepang. Dia baru sekali ke Jepang dan itu juga pas musim panas. Jadi, dia nggak ngerasain udara dinginnya Jepang.
"Ini! Abis makan ini pasti nggak dingin lagi!"
Jaehyun menyodorkan ramen pedasnya buat Grayson. Tanpa ragu, Grayson langsung melahap ramen tersebut sampai batuk-batuk.
"Kamu nih! Ini kan pedes banget!" Omel gua.
"Biarin. Biar dibiasain makan pedes dari kecil." Kata Jaehyun.
Iya, soalnya Jaehyun suka banget sama makanan pedes. Dia maunya masakan di rumah semuanya pedes, sedangkan Grayson belom terlalu bisa makan pedes kayak Jaehyun.
"Huh, i'm sweating." Kata Grayson.
"Kan! Bener kan kata papa!" Kata Jaehyun dengan bangga.
Masalahnya kalo anak gua kenapa-kenapa, yang repot kan gua. Emang kurang ajar juga Jaehyun ngerjain anaknya sampe batuk-batuk begini.
"Ah! I need milk!" Kata Grayson.
Akhirnya gua langsung ngambil susu di kulkas biar Grayson nggak kepedesan. Orang-orang di sekitar gua udah pada ketawa gemes ngeliat muka Grayson yang merah. Iya, di mata mereka anak gua lucu, tapi kasian kan dia udah kepedesan gara-gara bapaknya.
"Nih, sayang." Kata gua dan Grayson langsung menghabiskan satu kotak susu tersebut.
"Uh, i feel better." Kata Grayson.
Sekarang Jaehyun yang sibuk nyubtin pipi gemuk Grayson. Siapa yang nggak gemes ngeliat pipi merah gembul milik Grayson. Semenjak pindah ke Jepang, berat badan dia nambah.
"Gimana belajarnya? Susah nggak?" Tanya gua dan Grayson mengangguk.
Ya, gua sama Jaehyun abis jemput Grayson les Bahasa Jepang. Mau nggak mau dia harus belajar Bahasa Jepang walaupun di sekolah pake Bahasa Inggris.
"Mama kenapa nggak ajarin Grayson Bahasa Jepang dari dulu?" Tanya Grayson.
"Mama juga nggak lancar, sayang." Kata gua.
Jaehyun juga terpaksa harus belajar Bahasa Jepang. Di sini kita buka mau buka usaha bareng-bareng lagi, pengennya sih restoran juga.
Kantor papanya Jaehyun sekarang udah dipegang sama Yanan. Jaehyun yang minta, soalnya Jaehyun pengen mulai semuanya dari nol di Jepang.
"At least mama bisa." Kata Grayson.
"Kenapa kita nggak pindah ke Inggris, ya? Ketauan gitu loh kita bisa bahasanya." Kata Jaehyun.
"Udah diem deh! Kita nggak punya siapa-siapa di Inggris! Kalo kita ilang gimana?" Kata gua.
Ya, seenggaknya di sini masih ada keluarga gua walaupun tinggalnya agak jauh. Tapi, kalo butuh apa-apa kan masih bisa bantu dikit-dikit.
"Iya, sih. Tapi, di Jepang seru sih. Banyak anime!" Kata Jaehyun.
"Wibu!" Ejek Grayson.
Gua sampe batuk-batuk denger kata yang barusan keluar dari mulut Grayson. Dari mana dia tau kata-kata itu? Tapi, lucu juga sih dia ngeledekin Jaehyun.
"Heh! Wibu bukan hal yang hina, ya! Kpopers tuh yang alay!" Kata Jaehyun.
"Heh! Kamu jangan ngajarin anak yang sembarangan, ya! Kpopers tuh lebih elit! Seenggaknya artis Kpop itu beneran ada di dunia nyata! Emang anime-anime kamu nyata?" Omel gua.
"Dih sirik aja kamu." Kata Jaehyun.
Siapa yang nggak sirik coba ngeliat Jaehyun nonton anime yang seksi-seksi? Giliran gua nonton Kai EXO, dia malah marah. Kan nggak impas!