Untuk membayar kesalahan gua kemarin, hari minggu ini gua memutuskan untuk stay di rumah bersama Grayson dan Jaehyun. Padahal biasanya hari minggu cafe rame banget.Jari-jari gua sibuk menekan tuts piano gua dan di sebelah gua ada Grayson yang bernyanyi. Dia juga punya jiwa seni ternyata. Selain suka melukis, suara Grayson juga bisa dibilang bagus untuk anak seumuran dia.
"Papa, ayo main nyanyi sama Grayson." Kata gua pada Jaehyun yang masih berkutat dengan laptopnya.
Jaehyun sempat terkejut saat gua memanggil dia lantaran dia terlalu fokus sama kerjaannya sekarang. Dengan tangannya, Grayson mengajak Jaehyun untuk ikut bergabung dengannya dan gua.
"5 menit lagi ya, sayang." Kata Jaehyun sambil tersenyum dan kembali fokus pada laptopnya.
"Ya udah, Gray duduk sebelah mama sini." Kata gua.
Grayson pun duduk di sebelah gua dan mulai menaruh jari-jarinya di atas piano. Gua menggeser duduk gua memberi ruang yang lebih luas untuk Grayson duduk.
"Kemarin Miss Thalia ajarin apa?" Tanya gua.
"Scale." Jawab Grayson.
Dengan hati-hati Grayson mencari nada C pada tuts piano dan dia dapat menemukannya dalam beberapa detik. Gua menepuk tangan gua untuk mengapresiasi hal kecil tersebut. Grayson terlihat senang saat gua menepuk tangan gua dengan heboh.
Pelan-pelan Grayson menggerakkan jarinya di atas piano. Masih kaku dan masih berantakan. Tapi, gua udah cukup puas sama kemampuan Grayson. Padahal dia baru satu kali ikut kelas.
"Coba pelan-pelan sama mama, ya. Biar Gray bisa lancar." Kata gua sambil menaruh tangan kanan gua di atas piano.
Jari-jari kecil Grayson mencoba untuk menekan tuts piano yang sedikit berat terus menerus diiringi jari gua yang mengikuti permainan Grayson.
"Ma, kenapa nggak mama aja yang ajarin Grayson?" Tanya Grayson.
Gua tersenyum kecut, bingung menjawab pertanyaan Grayson tersebut. Pertama pastinya karna waktu gua nggak banyak dan kedua gua nggak pintar mengajari sesuatu pada orang lain.
"Sama Miss Thalia aja, ya. Mama nggak sejago Miss Thalia." Kata gua dan Grayson mengangguk.
Grayson kembali menoleh ke belakangnya dan memperhatikan Jaehyun yang masih sibuk dengan kerjaannya. Gua hanya bisa menarik nafas gua dalam-dalam melihatnya.
"Pa, udah lima menit." Kata Grayson.
"Tunggu sebentar lagi. 5 menit lagi, ya." Kata Jaehyun dan matanya masih tertuju pada laptopnya.
"Ini weekend loh." Kata gua yang sebenernya menyindir dia dengan kata-katanya yang dilontarkan pada gua kemarin.
Jaehyun langsung mendongak dan mengendus sebal. Dia menaruh laptopnya dan akhirnya bergabung dengan gua dan Grayson.
Tapi, melihat mukanya yang nggak ikhlas itu malah bikin gua kesal. Seenggaknya dia bisa memaksakan senyumnya sedikit di depan Grayson. Wajahnya itu bener-bener nggak enak dipandang sekarang.
"Kamu mau papa main lagu apa?" Tanya Jaehyun.
"Apa aja. Yang penting Grayson liat papa main piano." Kata Grayson sambil turun dari kursi piano. Gua pun ikut bergeser dan membiarkan Jaehyun duduk di sana.
Sebelum Jaehyun duduk, dia membuka bangku piano dan mengambil satu buku di sana. Dia membuka satu halaman dengan asal.
Kini jari-jari lentik Jaehyun seperti menari-nari di atas tuts piano menghasilkan nada-nada yang begitu indah. Permainannya membuat gua dan Grayson tidak bisa menahan senyum kita.