22.

235 38 6
                                    


Dua minggu berlalu dan hubungan gua sama Grayson semakin membaik. Gua juga udah mengurangi kegiatan gua di cafe. Gua udah jarang banget dateng ke cafe kecuali pas Mila udah nelfon gua buat dateng.

Selain nganter jemput Grayson, gua juga dateng di jam istirahatnya. Sebisa mungkin gua kasih semua waktu yang gua punya buat dia.

"Grayson mau ke mana hari ini?" Tanya gua setelah menjemput dia dari sekolahnya.

"Mau ke cafe mama aja." Jawab Grayson.

Seneng banget rasanya dia nggak minta yang macem-macem. Akhirnya semuanya bisa balik seperti dulu lagi. Sekarang gua tinggal nunggu perkembangan Thalia sama pacarnya itu.

Grayson langsung menyalakan radio mobil dan bernyanyi dengan girang. Gua nggak bisa berhenti tersenyum melihat Grayson yang keliatan begitu girang.

Sayangnya sesi karoke Grayson harus berhenti saat gua sama dia udah sampai di cafe gua. Grayson menyapa banyak staff di cafe gua lalu dia langsung naik ke ruangan gua.

"Sayang, mau apa?" Tanya gua pada Grayson.

"Anything sweet." Jawab Grayson.

Gua pun turun ke bawah untuk memberi tau pesanan Grayson pada staff di sana lalu kembali ke atas untuk bermain sama Grayson.

"Gray sayang." Panggil gua.

Sejujurnya gua masih penasaran gimana caranya Grayson bisa sama Thalia waktu itu. Sampe sekarang gua nggak tau gimana caranya Thalia bawa Grayson.

"Ya, Ma?"

Suaranya lembut banget, rasanya gua pengen peluk dia selamanya dan nggak mau lepasin dia. Udah lama juga dia nggak mengeluarkan suaranya yang lembut ini pada gua.

"Grayson inget nggak kenapa Grayson waktu itu bisa di apartment Tante Lissy?" Tanya gua dan Grayson menggelengkan kepalanya.

"Pas Gray bangun, Gray udah ada di apartment Tante Lissy. Tapi, waktu itu di sana nggak ada siapa-siapa." Kata Grayson.

Jangan-jangan Thalia ngasih sesuatu ke makanan atau minum Grayson sampe dia bisa tidur pulas gitu dan nggak nyadarin hal apa-apa. Sejahat itu kah mereka berdua?

Yang gua bingung, kenapa gua jadi ikutan masuk ke masalah keluarga Thalia sama Alessia? Kenapa gua sama keluarga gua ikutan jadi korban?

"Tapi, Gray nggak diapa-apain, kan?" Tanya gua dan Grayson mengangguk.

"Malemnya Tante Lissy dateng terus mau anterin Gray pulang. Tapi, waktu itu Gray nggak mau soalnya Gray maunya nginep sama Tante Lissy." Jelas Grayson.

Gua juga masih nggak tau sejauh apa Thalia omongin keburukan gua ke anak gua sendiri sampai Grayson sempet benci sama gua. Serapih ini Thalia ngelakuin kejahatannya.

"Grayson sayang nggak sama mama?" Tanya gua dan dia mengangguk.

"Sorry, Mom. I've been bad." Ucap Grayson dan gua langsung memeluk dia dengan erat.

Mati-matian gua menahan air mata gua supaya nggak terjatuh di depan Grayson. Gua bener-bener terharu mendengar kata-katanya barusan.

Tok tok tok

"Masuk!"

Satu staff membawakan pesanan gua dan Grayson lalu dia langsung kembali ke bawah. Grayson yang lapar langsung melahap makanannya dan gua kembali fokus sama kerjaan gua.

Sesekali gua melirik Grayson yang asik makan sambil menggambar. Dalam hati gua berdoa supaya nantinya dia bisa jadi seniman yang hebat.

Sebenernya gua mau punya keturunan yang berbakat di bidang seni. Cuma gua juga nggak mau maksa anak gua buat jadi seniman. Tapi, Grayson keliatan emang punya minat dan bakat di bidang seni.

Confusion ; Jung Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang