Raisya Bunga, bukanlah pemeran utama. Dia hanya ditakdirkan menjadi figuran untuk melancarkan jalannya kisah orang lain.
Tapi mau bagaimanapun, seorang figuran juga pasti punya kehidupannya sendiri.
Terlepas dari bagaimana nantinya, Raisya hanya in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bagian 1.5 –With Gilang–
•••
Apa sesuatu terjadi?
Tidak apa, tidak perlu risau, itu bukan salahmu. Dunia ini bukan lagi dunia novel, Sya. Kamu cukup perlu tau hal itu.
Sya, yang terjadi sekarang, yang sudah ada sekarang, itu takdir. Dan memang sudah seharusnya begitu.
Mungkin saat ini, jika perkiraan ku tidak salah, semuanya sudah tertata dengan benar. Dengan seharusnya.
Walau pastinya, akan ada hal-hal kecil yang berubah nantinya. Tidak apa, itu wajar.
Sya, saat masih disini, aku mencoba menjalani segalanya dengan benar. Aku coba mencari tau segalanya. Aku tau keluarga itu memiliki musuh. Tapi aku tidak tau siapa.
Jangan khawatir, kamu punya mereka yang sangat sayang padamu. Mereka pasti akan menjagamu. Iya kamu, bukan aku.
Aku mau minta maaf juga. Maaf karena semua yang terjadi, itu salahku. Maaf karena harus membuatmu menanggungnya disana.
Maaf..
Dan.. terimakasih, sudah menyayangi mereka saat aku tidak ada.
Maafkan mereka juga ya? Mungkin mereka sempat membuatmu sakit hati? Aku minta maaf jika iya.
Mulai sekarang, jalani lah segalanya sesuai kemauan mu. Jangan pedulikan lagi apapun yang tertulis di novel. Itu sudah tidak penting lagi.
Baik-baik ya disana. Semoga bahagia. Untukmu, dan untukku juga.
Semoga kita bisa bertemu, dilain waktu.
Aku menutup buku bersampul coklat ditanganku dengan pelan. Dadaku bergemuruh saat membacanya. Hal tidak masuk akal apalagi ini?
Jelas-jelas aku masuk ke dalam dunia novel. Novel tanpa judul yang dulu Gina berikan padaku waktu berada di perpustakaan kampus.
Memang, segalanya memang sudah tidak bisa di prediksi lagi. Apapun itu, aku tidak bisa tau kedepannya akan menjadi seperti apa.
Apakah segalanya akan baik-baik saja. Atau bahkan mungkin segalanya akan bertambah kacau.
Siapa yang menulis buku itu sebenarnya? Mengapa dia meminta maaf? Untuk apa?
Tentang keluarga ini yang memiliki musuh, aku sudah mulai mengerti tentang hal itu. Aku sudah tau, sudah mengingat sebagiannya.
Dunia ini, bukan lagi dunia novel.
Dunia ini menjadi seperti dunia normal yang lainnya. Dimana semua orang yang ada di sini, bisa menentukan seperti apa jalan hidupnya.