Jaemin malam ini dimana malam pertama setelah dua tahun dia pergi meninggalkan Korea. Tepat pagi tadi dia kembali menginjakkan kakinya di negara kelahirannya ini. Dia tau apa yang akan dia hadapi kedepannya tapi mungkin itulah yang dia inginkan terjadi.Na jaemin akan berusaha memperbaiki semuanya sampai selesai hingga akhirnya dia bisa bernafas lega untuk pergi meninggalkan semua itu.
"Malam yang indah untuk memulai lagi sesuatu yang sudah lama ditinggalkan" gumamnya menatap langit malam kota Seoul saat dia keluar dari apartemennya menggunakan motor kesayangan miliknya
"Dimulai disini dan akan berakhir disini" batin jaemin lagi dengan seulas senyum kecil tercipta dari sudut bibirnya dibalik helm putih fullface itu
Dia melajukan motor itu ke suatu tempat, dimana dulu pernah jadi tempat paling menyenangkan baginya. Memakai jaket denim hitam tak lupa juga dia memakai masker entahlah tujuannya untuk apa tapi jaemin tetap seperti menyembunyikan dirinya. Hanya ingin menghindari sesuatu yang nantinya mungkin akan membuatnya terbawa masalah. Ribet
Jaemin sampai di tempat dimana semua orang sudah banyak berkumpul disana. Motor-motor berjejeran, banyak laki-laki maupun perempuan berlalu lalang bebas melakukan apa saja didepan semua umum. Terdapat sirkuit balapan yang sepertinya sudah siap untuk dikuasai oleh para pembalap liar yang pada umumnya adalah remaja baik yang masih SMA sampai kuliah kebanyakan.
Dia memarkirkan motornya lalu menuju ke tengah-tengah keramaian melihat siapa orang yang kebetulan dikenalnya berada disana. Setelah mengedarkan pandangannya akhirnya matanya tertuju pada sekelompok laki-laki yang tengah berkumpul tidak jauh dari keberadaan nya saat ini.
Jaemin segera mendekat kesana masih dengan menggunakan masker hitam yang menutupi wajahnya. Karena merasa tidak kenal dengan jaemin mereka mengabaikannya, tapi tetap membiarkan jaemin berdiri didekat mereka sedangkan jaemin dengan pura-pura cuek tapi mendengarkan obrolan mereka.
"Sekarang siapa yang bisa gantiin bangchan. Kita gak mungkin menang kalau lawan si Taehyun kalo gini" ucap salah seorang yang jaemin kenal yaitu hyunjin
"Gue juga gak mungkin turun sekarang, orang tangan gue masih sakit gini" ujar laki-laki satunya memperagakan tangannya yang diperban kepada teman-temannya
Jaemin masih diam, dia kenal bangchan itu. Sekarang dia mengangguk paham, mungkin giliran bangchan yang turun kejalan tapi orangnya gak datang. Jaemin kemudian benar-benar mendekati rombongan itu
"Gue yang turun gimana" ucapnya sontak membuat semua yang ada disana menoleh kaget dan bingung.
Siapa dia yang main datang langsung ikut nimbrung aja pikir mereka
"Siapa Lo?" Sungut Hyunjin menatap jaemin dari atas sampai kebawah menaikkan satu alisnya
Jaemin menyeringai dia membuat masker yang menutupi wajahnya itu "NJ" jawabnya membuat hyunjin langsung membelalakkan matanya kaget
"Lo" ucapnya menunjuk tepat di wajah jaemin
Jaemin tertawa pelan "iya gue. Lo gak mau nyambut gue?" Tanya jaemin.
Teman-teman Hyunjin yang ada disana masih diam memperhatikan apa yang sedang terjadi. Mereka tentu tidak mengenali siapa jaemin apalagi dia main datang langsung ikut nimbrung aja
"Gimana? ada yang bisa gantiin bangchan" tanya seseorang yang baru datang membuat jaemin juga menoleh ke arah sumber suara. Itu changbin
"Belum" ucap salah satu mereka
"Gue yang turun boleh bang?" Tanya jaemin membuka suara membuat atensi changbin beralih padanya. Lumayan kan untuk kesan pertama jaemin tiba di Korea adalah balapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Time |Nomin| (END)
FanfictionTentang rumah yang tak lagi berbentuk bangunan. Tapi Jeno menemukannya dalam bentuk satu sosok dengan sebuah pelukan hangat yang memenangkan. Sosok pemilik senyum indah dengan mata berbinar cantik, sosok dengan suara lembut dan genggaman tangan yang...