Delapan Belas

3.5K 268 3
                                    

Last Time
Jeno x Jaemin
Mpreg
BxB









"Good morning boy"

Sapaan itu. Suara dari seseorang yang sudah beberapa bulan ini tidak di dengar oleh Jeno ataupun Mark dirumah ini. Seseorang yang melahirkan mereka berdua tapi lupa bagaimana cara merawat mereka layaknya seorang anak.

Lee Taeyong

Ibu dari Lee Jeno dan Mark Lee. Seorang model terkenal dan juga istri dari seorang CEO perusahaan Lee jaehyun. Mereka berdua orang sibuk dengan bisnis dan urusan masing-masing. Menganggap bahwa kasih sayang hanya sebatas ucapan saja dan materi adalah segalanya.

Jeno dan Mark sudah terbiasa tanpa kehadiran mereka berdua di tengah-tengah keluarganya. Sejak kecil yang merawat mereka adalah bibi yang memang ditugaskan untuk mengurus keperluan mereka berdua. Sejak kecil mereka sudah terbiasa ditinggalkan dengan alasan pekerjaan oleh kedua orang tua mereka. Tidak ada alasan lain bagi mereka untuk membenci orang tuanya.

Mereka tidak benci karena itu adalah suatu Dosa. Hanya saja mereka terlalu kecewa karena ketika mereka sedang membutuhkan pelukan dari sang papa ataupun sang mama keduanya tak pernah ada. Saat mereka butuh pelindung yang akan menjadi perisai ditengah ketakutan mereka berdua tak pernah ada. Di saat anak lain di jemput pulang sekolah dengan disambut rentangan tangan kedua orang tua dan memeluk anaknya. Jeno dan Mark tidak. Mereka hanya disambut oleh sang Supir yang selalu mengantar jemput mereka kemanapun mereka pergi

Mereka tidak merasakan bagaimana itu kasih sayang sebuah keluarga utuh meski pun mereka memiliki kedua orang tua itu. Mereka tidak pernah sekalipun menghabiskan waktu libur dengan berkumpul hangat berbagi cerita ataupun sekedar melepas rindu karena jarang bertemu. Tidak pernah. Jeno dan Mark tidak mendapatkan semua itu meskipun mereka sangat ingin merasakannya sekali saja seumur hidup.

Mereka dituntut belajar dan belajar demi masa depan mereka agar sukses sama seperti kedua orangtuanya. Segala kebutuhan mereka dicukupi dengan uang yang berlimpah ruah. Mereka diberikan kebebasan tapi tidak dengan kepuasan. Jeno dan Mark memiliki yang disebut orang tua itu hanya saja mereka yang tak pernah merasa ada. Mereka nyata tapi terasa tak pernah ada

"Sarapan dulu Jen" ucap Taeyong lagi saat tidak mendapatkan jawaban dari sapaannya tadi dari Jeno

Jeno menoleh ke arah mamanya sebentar "disekolah aja" katanya dengan nada dingin

Taeyong mendekati Jeno yang saat ini sedang memasang sepatunya hendak pergi ke sekolah. Dia tersenyum lembut melihat sang anak yang ternyata sudah tumbuh begitu cepat dan sangat tampan itu.

Saat Jeno berdiri setelah selesai memasang sepatunya itu langsung dipeluk oleh Taeyong. Dia hanya diam tak merespon apapun ataupun berniat untuk membalas pelukan itu meskipun dia sangat ingin sekali melakukannya. Jeno sangat merindukan laki-laki cantik yang tengah memeluknya ini tapi hatinya terlalu kecewa hanya sekedar memandangi wajahnya. Dirinya terlalu sering ditidak pedulikan sehingga lupa bagaimana rasanya berdekatan dengan orang ini. Jeno ingin sekali mengatakan kalau dia merindukan mamanya tapi dia takut kalau dia melewati batas dan Jeno tak pernah tau bagaimana rasanya berinteraksi diantara mereka berdua

"Hati-hati di sekolahnya ya. Hari ini mama libur, kamu pulang cepat ya. Mama kangen sama anak mama satu ini" ucap Taeyong setelah pelukan itu terlepas

Jeno memandangi wajah mamanya yang tengah tersenyum itu sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah lain

Last Time    |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang