Tiga Puluh Satu

3.9K 275 9
                                    

Last Time
Jeno x Jaemin
Mpreg
BxB

.

.

.

.

Hari-hari terus berlanjut seperti biasa dan begitu juga dengan keadaan seseorang yang tengah berbaring nyenyak diranjang rumah sakit.

Na Jaemin

Laki-lakinya yang masih setia menikmati mimpi indahnya di suatu tempat. Mungkin dirinya terlalu betah menetap dalam dunia mimpi yang tentunya tidak akan pernah merasakan sakit seperti yang dirasakannya di dunia nyata

Tapi berbeda dengan hari ini. Jeno dikagetkan dengan gerakan jari-jari lentik Jaemin yang perlahan bergerak. Dengan wajah kaget sekaligus bahagia Jeno langsung memanggil dokter hansol dan segera memeriksa keadaan Jaemin.

Dengan wajah penuh kelegaan hansol menjawab "kondisi Nana membaik. Dia sudah sadar tapi mungkin tak bisa banyak bergerak apalagi berbicara karena terlalu lama dalam keadaan tidak sadar. Dan satu lagi....kita tidak tau apakah Nana masih ingat sama kita semua atau tidak" ucapan hansol membuat semua orang senang sekaligus sedih

Apakah Jaemin masih mengingat semua orang yang ada disini? Semua yang sudah menunggunya sadar selama ini. Terutama Jeno, ketakutan akan dilupakan oleh Jaemin membuat jantungnya bertalu begitu cepat

Semua Yang ada dalam ruangan itu perlahan berjalan mendekati ranjang Jaemin. Winwin, Yuta, Jeno, haechan renjun dan juga Mark. Semua orang yang selama ini selalu mendoakan kesembuhan untuk jaemin. Dengan mata yang tertuju pada sosok yang masih memejamkan matanya itu, mereka sampai meneteskan air mata karena terlalu bersyukur

"Nana?" Panggil bunda winwin lirih tapi bahagia

Perlahan mata itu mulai bergerak-gerak dalam pejamannya. Tak lama, akhirnya semua orang disana tersenyum kala manik coklat rusa itu terlihat meski lemah dan sayu

Winwin langsung memeluk tubuh Jaemin sambil berkali-kali mengatakan syukur atas itu.

"Kamu bangun. Akhirnya kamu bangun juga nak. Syukurlah, kamu masih mau bertahan dan berjuang untuk ada disini. Bunda kangen sama kamu nak" ucap winwin dengan menghujami wajah Jaemin dengan kecupan kecupan hangat

Jaemin masih terdiam tak menjawab, tubuhnya terasa kaku untuk bergerak. Ingin mengeluarkan suara tapi rasanya tak sanggup, yang dia lakukan hanya menatap satu persatu orang disana tanpa mengeluarkan ekspresi apapun sehingga membuat semuanya penasaran dan bingung

"Nana" haechan dan renjun ikut memeluk Jaemin setelah winwin melepaskan pelukannya

Sama seperti winwin tadi, kedua sahabat Jaemin itu menangis syukur dalam pelukan Jaemin

Jeno masih terpaku melihat Jaemin orang hang dicintainya didepan sana. Dengan tubuh gemetar Jeno menahan segala rasa yang dia rasakan. Dia terus menelusuri setiap apa yang terjadi pada Jaemin.

Bagaimana laki-laki itu hanya terdiam tak bereaksi, bagaimana mata bulat itu hanya mengerjap pelan, mata yang bergulir lemah. Jeno memperhatikannya sejak tadi

Hansol akhirnya kembali mendekati Jaemin "Nana? Kamu ingat kami semua disini?" Tanya hansol yang bertindak sebagai dokter

Mata itu menjawabnya dengan mengerjap pelan yang membuat Hansol bernafas lega. Dia berbalik menatap semua yang ada disana yang juga tengah menatapnya seolah meminta kejelasan

"Sepertinya Nana masih ingat sama kita. Hanya saja tenaganya belum pulih dan masih terlalu lemah untuk berbicara. Biarkan dia istirahat lebih dulu. Biarkan Jaemin menyesuaikan diri lagi, perlahan semuanya akan baik-baik saja" jelas hansol

Last Time    |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang