Dua Puluh Sembilan

3.9K 285 12
                                    

Last Time
Jeno x Jaemin
Mpreg
BxB

.

.

.

.

Bagaimana rasanya berpura-pura sehat dan ceria di depan semua orang. Bagaimana rasanya berpura-pura kuat di tengah tubuh yang sudah terlalu letih walau hanya digerakkan sebentar saja. Melakukan hal yang melelahkan ketika sesak sudah menyerang. Selama ini Jaemin berhasil melakukan itu di depan semua orang. Dia berhasil menipu semuanya dengan wajah baik-baik saja itu bahkan didepan orang tuanya sendiri. Jaemin terlalu hebat sehingga tak satupun orang yang curiga padanya.

Tapi sekarang

Tubuh itu sudah benar-benar tak sanggup lagi untuk berpura-pura kuat dihadapan semua orang. Tubuh itu sudah tak sanggup walau hanya untuk bergerak sebentar saja bahkan untuk membuka matanya sekalipun tubuh itu sudah tak sanggup. Raganya sudah mencapai batas dimana semuanya lepas kendali dan tak lagi bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Jaemin akhirnya sampai di titik perjuangan terakhirnya. Sesuai keinginannya dulu, dia benar-benar menghilang begitu saja dari semua orang hang disayanginya.

Pagi ini Mark datang langsung melihat keadaan Jaemin. Dia sudah menetapkan keputusannya kali ini

"Nana" sapa Mark pada tubuh yang masih setia terbaring itu

Mark mengelus rambut lembut yang semakin memanjang itu. Andai saja jaemin saat ini sehat dan tetap memanjangkan rambutnya seperti ini, pasti akan terlihat sangat cantik sekali

"Kenapa tidurnya lama banget na? Kamu gak mau bangun hm?" Tanya Mark lembut.

Dia mengedarkan pandangannya tak menemukan siapapun diruangan ini selain dirinya. Mungkin bunda winwin dan ayah yuta ada urusan pikirannya

"Nana. Kali ini gapapa kan Hyung kasih tau semuanya soal kondisi kamu?"

"Sesuai janji kita dulu. Mereka udah selesai ujian na. Hyung gak tega ngelihat mereka kebingungan dengan kamu yang tiba-tiba menghilang. Mereka kangen sama kamu tau Na, mereka terus cari tau kamu ada dimana bahkan haechan sama renjun nekat nanya sama paman Chanyeol tapi tetap gak dikasih tau juga. Jeno apalagi na, kamu tau kan kalau adik Hyung itu udah bucin banget sama kamu. Dia kehilangan kamu banget na, dia jadi uring-uringan. Senyum dia udah gak ada lagi, tiap hari cuma melamun aja tau Na" cerita Mark

Memang benar soal haechan dan renjun yang nekat menemui kepala sekolah yang merangkap jadi paman nya Jaemin itu untuk menanyakan keberadaan Jaemin. Tapi sekali lagu, Chanyeol sama. Dia sudah berjanji pada Jaemin untuk tidak memberitahu kondisinya sampai mereka selesai ujian akhir

"Seharusnya mereka tau langsung dari kamu na. Tapi kamu malah masih gak mau buka mata kamu. Mau sampai kapan kamu tidur terus na. Semua orang nunggu kamu" ucap Mark

Mark masih duduk di samping Jaemin dengan mata yang tak pernah lepas dari wajah Jaemin. Berharap mata yang memiliki manik coklat indah itu terbuka

"Hari ini mereka datang kesini na. Hyung gak bisa bayangin gimana terpukulnya mereka saat tau kamu kayak gini. Kamu gak mau bikin mereka sedih kan? Makanya ayo bangun na" Mark terus berbicara pada Jaemin walau tak mendapat jawaban sama sekali. Dia hanya ingin bercerita dan berbagi apa yang ada dipikirannya pada Jaemin.

Mark menghela nafas lalu berdiri karena sadar waktu tugasnya dirumah sakit ini akan segera dimulai. Dia sebagai asisten kepala rumah sakit ini langsung dan memiliki tugas yang lebih banyak dari mahasiswa magang lainnya.

Last Time    |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang