Tiga Puluh Dua

3.6K 273 14
                                    


Last Time
Jeno x Jaemin
Mpreg
BxB

.

.

.

Bagian mana yang harus diselesaikan oleh Jaemin. Sedangkan banyak hal yang dipendamnya sendirian sekarang ini. Kebohongan apa lagi yang harus diperankannya agar semua orang tau kalau dia baik-baik saja.

Aktor terbaik itu kembali memulai aktingnya dengan sempurna

"Kamu beneran minta aku pergi?" Tanya Jeno dengan wajah memelas memandang Jaemin

Jaemin mengangguk "malam ini aja Jeno. Aku mau ngabisin waktu aku bareng ayah sama bunda" jawab Jaemin

"Aku beneran gak ganggu kok na serius. Aku disini aja ya, kalau tiba-tiba aku kangen gimana?" Tanya Jeno

Jaemin tersenyum manis "besok kamu kan kesini lagi. Aku gak bakalan kemana-mana kok. Kamu ngerti kan?" Ucap Jaemin lagi

Akhirnya dengan wajah sedikit tak rela itu Jeno mengangguk setuju juga atas permintaan Jaemin

Iya

Jaemin menyuruh Jeno pulang kerumahnya agar Jaemin bisa quality time dengan kedua orang tuanya. Dia ingin menghabiskan waktu bertiga seperti dulu lagi, berbagi canda tawa Antar keluarga. Jaemin ingin tidur di tengah kedua orang tuanya seperti dia kecil dulu, diceritakan sebuah dongeng atau tidak kekonyolan yuta yang berakhir membuat tawa.

Jaemin rindu suasana dan perasaan hangat itu

Sebenarnya bukan hanya itu saja. Jaemin tau, Jeno jarang bahkan tak pulang kerumahnya sejak dia tau Jaemin dirawat disini. Jaemin hanya ingin Jeno pandai memahami sesuatu, perlahan Jaemin janji. Semuanya akan kembali seperti semula dan akan kembali pada tempat aslinya



"Jadi anak kecil ayah sama bunda mau kita tidur bertiga gitu?" Tanya yuta setelah mendengar permintaan Jaemin

Jaemin mengangguk "iya. Boleh ya, kayak dulu. Nana kangen tidur bareng sama kalian" jawab Jaemin dengan wajah memelas

"Tapi kan kasurnya gak gede na. Nanti kalau malah nyakitin kamu gimana? Kamu juga pakai infus, kalau kegencet nanti sakit loh" ucap bunda winwin lembut padahal kasur yang ditempati Jaemin saat ini besar kok

"Gapapa Bun, kata paman Nana boleh gak pakai infus kalau mau tidur sama kalian. Boleh ya" Jaemin terus memasang wajah memelas karena tau ayah dan bundanya akan banyak berpikir terlebih dahulu

"Beneran ya?" Tanya yuta memastikan

Dengan antusias Jaemin mengangguk "iya ayah ganteng" jawabnya

"Iya-iya, kita tidur bertiga" finis winwin mendapat sorakan bahagia dari Jaemin yang mengundang kekehan ringan jadi kedua orangtua tadi

Beruntung kasur ditempat Jaemin ini besar dan untuk menampung ketiga orang itu tak masalah. Hansol benar-benar merancang dan menyiapkan ruangan khusus ini untuk jaemin.

Ketiga orang itu kini sudah berbaring di kasur dengan posisi Jaemin di tengah, ayah yuta di samping kanan dan bunda winwin di samping kiri Jaemin

"Ayah sama bunda pernah nggak ngerasa capek sama Nana?" Tanya jaemin tiba-tiba membuat mata kedua orang yang hampir tertidur itu kembali terbuka

"Kok Nana nanya gitu?" Tanya yuta

Jaemin menggeleng "tiba-tiba pengen tau aja yah" jawabnya

"Kenapa kami harus capek sama Nana? Nana itu anak kami satu-satunya, permata kami. Ayah sama bunda bahagia kok punya Nana dihidup kami. Nana itu hadiah yang tuhan percayakan untuk kami. Bukannya capek malah kami senang Nana" jawab yuta

Last Time    |Nomin| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang